Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

MU, Chelsea, dan Akhir Cerita Haru di Penghujung Liga Inggris

26 Juli 2020   07:57 Diperbarui: 26 Juli 2020   18:05 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendukung Manchester United kini berharap-harap cemas, timnya bisa meraih poin saat menghadapi tuan rumah Leicester di laga terakhir Liga Inggris 2019/20, Minggu (26/7) malam nanti demi lolos ke Liga Champions/Foto: sportskeeda.com

Malam nanti, Liga Inggris musim 2019/20 akan memasuki bagian paling akhir. Seperti halnya kisah serial drama yang mendebarkan selama berbulan-bulan dan akan sampai pada klimaks cerita di bagian akhir, maka Liga Inggris pun akan begitu.

Sebanyak 10 pertandingan akan digelar secara bersamaan di 10 stadion sepi penonton. Beberapa tim akan menjemput nasibnya malam nanti. Entah apakah mereka akan tertawa atau menangis bahagia di lapangan.

Begitu juga para pendukung yang menonton di rumah, selain berharap cemas menunggu hasil pertandingan timnya, mereka akan berdebar menunggu hasil laga di tempat lain karena juga ikut menentukan nasib tim mereka.

Drama haru di akhir Championship bisa terjadi di Premier League

Seperti pekan lalu, kita disuguhi akhir drama mengharukan di pekan penghujung  Divisi Championship (Divisi I Liga Inggris). Tentang tim yang akhirnya promosi langsung ke Premier League dan mereka yang tetap bertahan/tidak degradasi.

Pemain-pemain West Bromwich Albion (WBA) yang awalnya lesu kala hanya bermain imbang 2-2 dengan QPR di kandang sendiri, lantas bersorak setelah tahu pesaing dekat mereka, Brentford ternyata kalah 1-2 di kandang sendiri dari Barnsley.  

Hasil itu membuat WBA finish di peringkat 2 (83 poin) dan lolos ke Premier League, menemani Leeds United. Padahal, bila Brentford (81 poin) menang, maka Brentford-lah yang lolos.

Kini, Brentford yang ada di posisi 3, harus melakoni laga play off bersama tim peringkat 4,5,6 demi berebut satu tiket lolos ke Premier League. Bila gagal, mereka berarti tetap di Championship dan kembali melakoni 46 pertandingan musim depan.

Akhir haru juga dirasakan oleh Barnsley. Kemenangan di markas Brentford membuat mereka yang sebelum laga ada di ujung tanduk degradasi ke League One (Divisi II), akhirnya selamat alias tetap di Championship.

Bayangkan, sebelum laga, Barnsley ada di peringkat 23 dengan 46 poin. Mereka ada di bawah Wigan (46 poin) dan Charlton Athletic (48). Sementara tim peringkat 22-24 akan degradasi. Yang terjadi, Barnsley menang, Wigan imbang, dan Charlton kalah. Barnsley yang awalnya nyaris 'mati', akhirnya selamat. Sungguh drama mendebarkan.

Menebak nasib Chelsea dan MU di laga terakhir
Malam nanti, akhir mendebarkan dan mengharukan seperti di penghujung Championship pekan lalu, juga bisa terjadi Premier League. Kisah paling ditunggu adalah nasib Manchester United (MU) dan Chelsea.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun