Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Jadon Sancho dan Pelajaran Menjawab Perundungan

2 Juni 2020   07:41 Diperbarui: 2 Juni 2020   13:17 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadon Malik Sancho. Nama ini populer dalam beberapa hari terakhir. Meski sebelumnya, nama pesepak bola asal Inggris berusia 20 tahun ini memang sudah populer. Namun, dalam beberapa pekan terakhir, namanya semakin melejit.

Akhir pekan kemarin, Sancho mencuri perhatian publik lewat selebrasi gol yang didedikasikannya untuk mendiang George Floyd.

Dia menuliskan pesan "Justice for George Floyd" di kaos pelapisnya sebagai bentuk solidaritas sekaligus protes atas tewasnya pria kulit hitam yang kematiannya membuat seantero Amerika Serikat (AS) membara.

"Kita harus bersatu & memperjuangkan keadilan. Kita lebih kuat bersama! #JusticeForGeorgeFloyd," tulis Sancho di akun Twitternya.

Kita tahu, George Floyd merupakan warga kulit hitam yang tewas usai lehernya ditekan oleh lutut polisi Minneapolis, Amerika Serikat, Senin (25/5/2020). Insiden itu menimbulkan gelombang protes dan pecah kerusuhan di AS sana.

Namun, bukan George Floyd yang menjadi 'lakon' dalam tulisan ini. Juga bukan tentang rencana DFB (Federasi Sepak Jerman) yang akan melakukan penyelidikan selebrasi bernuansa politis itu dan bisa saja pemainnya mendapatkan sanksi.

Saya lebih tertarik menyoroti kisah Sancho. Kita tahu, selebrasi tersebut dilakukan pemain muda asal Inggris ini usai membawa timnya, Borussia Dortmund menang 6-1 atas tuan rumah Paderborn (31/5).

Sancho membuat tiga gol di pertandingan itu. Mencetak tiga gol dalam satu pertandingan tersebut, menjadi pengalaman pertama bagi pemain kelahiran 25 Maret 2000 ini di laga formal.

Sancho sempat jadi korban perundungan karena badannya melar

Padahal, dua pekan sebelumnya, Sancho sempat jadi korban perundungan. Ketika kompetisi Bundesliga musim 2019/20 kembali dimulai setelah sempat "mati suri" dua bulan akibat pandemi virus, Sancho sempat jadi olok-olokan di media.

Penyebabnya, ketika para pemain Dortmund berlatih sekembali dari masa karantina, foto penampilan Sancho yang paling disorot. Pasalnya, badannya terlihat melar. Lebih gendut setelah masa karantina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun