Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Jadon Sancho dan Pelajaran Menjawab Perundungan

2 Juni 2020   07:41 Diperbarui: 2 Juni 2020   13:17 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa akun Instagram di Indonesia yang mengulas bola, juga ikut memasang foto Sancho berbadan lebar itu. Tentu saja, foto itu direspons tengil hingga jahat oleh warganet. Sancho di-bully oleh warganet, tepatnya pecinta bola di Indonesia.

Dia dirundung (diganggu, diusik menurut makna Kamus Besar Bahasa Indonesia/KBBI) secara verbal oleh warganet karena kondisi fisiknya itu. Dia dianggap 'gagal' menjaga kondisi fisik seharusnya sebagai pesepakbola.

Karena memang, dalam pandangan orang kebanyakan, mana boleh, pemain sepak bola profesional tampil dengan penampakan badan seperti itu. 

Media dan publik cenderung menganggap atlet sepak bola yang badannya melar sebagai aib. Terlepas mungkin sering "gabut" selama masa karantina dua bulan, dia seharusnya bisa menjaga kondisi.

Apalagi, Sancho selama ini dianggap sebagai salah satu rising star di sepak bola era kekinian. Di usia yang masih 20 tahun, namanya jadi rebutan beberapa klub besar.

Beberapa klub top Eropa seperti Liverpool, Manchester United, Manchester City, hingga Paris Saint Germain, dikabarkan tertarik merekrutnya di akhir musim ini.

Dan memang, Sancho menerima "hukuman" dari penampakan kondisi fisiknya selepas masa karantina itu. Ketika Dortmund bermain melawan Schalke sebagai penanda Bundesliga kembali bergulir pada 16 Mei lalu, Sancho yang merupakan pemain inti, tidak dimainkan oleh pelatih Dortmund, Lucien Favre.

Pelatih asal Swiss itu baru memainkan Sancho di 10 menit akhir. Ketika Dortmund sudah unggul 4-0. Pekan berikutnya, ketika Dortmund melawan Wolfsburg, Sancho tetap mengawali laga dari bangku cadangan.

Meski, kali ini dia mendapatkan menit bermain lebih banyak. Dia baru dimainkan di menit ke-65. Dan, 13 menit berada di lapangan, Sancho membuat umpan berujung gol (assist) untuk Achraf Hakimi yang membuat Dortmund unggul 2-0 dan menjadi skor akhir di laga itu.

Lalu, ketika Dortmund menghadapi musuh bebuyutannya, Bayern Munchen (26/5), Sancho dimainkan di awal babak kedua.

Sayangnya, Dortmund yang sudah tertinggal 0-1, tidak mampu mencetak gol dan akhirnya kalah. Mereka pun kehilangan peluang mendekati Bayern dalam upaya perburuan gelar Bundesliga Jerman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun