Final yang paling ditunggu pecinta bulutangkis, akan tersaji di final ganda putra All England 2020, Minggu (15/3) malam nanti. Ganda putra Indonesia, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya akan bertemu ganda putra Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe demi berebut gelar juara All England 2020.
Di semifinal yang berlangsung Sabtu (14/3) tadi malam, Marcus dan Kevin menang meyakinkan atas ganda Taiwan, Lee Yang/Wang Chi-lin dengan skor 21-18, 21-13 hanya dalam waktu 35 menit.
Sementara Endo dan Watanabe mengalahkan pasangan ganda putra Rusia berbadan gempal yang juga juara All England 2016, Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov 21-16, 21-15 dalam waktu 39 menit.
Ya, final ganda putra kali ini spesial. Bahkan, saking spesialnya, dari lima rangkaian final yang akan dimulai pukul 12.00 waktu setempat atau pukul 19.00 waktu Indonesia, duel Marcus/Kevin melawan Endo/Watanabe itu dimainkan di jadwal terakhir sebagai penutup final.
Bila empat laga final lainnya berlangsung ketat dan ditentukan rubber game, bukan tidak mungkin, keduanya akan tampil pada dini hari waktu Indonesia.
Sebenarnya, mengapa pertemuan mereka spesial?
Bagi badminton lovers (BL) Indonesia, final ini memang yang paling ditunggu. Final yang membuat mereka senang, sekaligus khawatir.
Sementara bagi BL di seluruh dunia, terlebih yang penasaran ingin melihat Marcus/Kevin tumbang, final ini akan menjadi semacam "tutorial" dengan judul "how to beat Minnios--julukan Marcus/Kevin. Kok bisa begitu?
Ya, bagi BL Indonesia, final nanti paling ditunggu karena inilah momen terbaik bagi Marcus/Kevin untuk "balas dendam". Namun, sekaligus memunculkan kekhawatiran. Jangan-jangan Yuta dan Endo malah menang lagi.
Sekadar informasi, meski di tahun 2019 lalu, Marcus/Kevin, berhasil meraih delapan (8) gelar BWF World dan belum tergoyahkan sebagai ganda putra rangking 1 dunia, tetapi mereka punya "noda". Noda itu berupa rentetan kekalahan dari Endo dan Yuta.
Pasalnya, dalam lima pertemuan di tahun 2019, Marcus/Kevin selalu kalah dari ganda putra Jepang "beda generasi" tersebut. Endo kini berusia 33 tahun dan Yuta berusia 22 tahun.