"Kalau nggak salaman, boleh cuma kasih salam seperti yang biasa dilakukan pemain asal Thailand (menundukkan kepala seraya menangkupkan kedua tangan)," kata Susy seperti dikutip dari https://badmintonindonesia.org/app/information/newsDetail.aspx?/8969.
Tim putra dan putri Indonesia sudah tiba di Filipina sejak 9 Februari lalu. Dari beberapa foto yang beredar, Marcus Kevin, Gregoria Mariska dan coach Herry Imam Pierngadi tampak mengenakan masker.
Tiongkok-Hongkong Mundur, Drawing Diulang dan Indonesia Kena Dampaknya
Sebelumnya, pihak penyelenggara juga membatalkan  kegiatan welcome dinner kejuaraan BATC 2020 demi memproteksi kondisi para atlet di tengah merebaknya wabah virus Corona. Terlebih, gala dinner tentunya mengharuskan berkumpul dengan banyak orang. Toh, keputusan pembatalan itu tanggapi santai oleh tim Indonesia.
Namun, dampak yang paling terasa dari efek virus corona adalah berubahnya kontestan BATC 2020. Lagi-lagi karena kebijakan, Tiongkok dan Hongkong harus menanggung dampaknya. Dua negara ini menyatakan mundur dari turnamen beregu yang digelar dua tahunan ini.
Dari beberapa referensi yang saya baca, kedua negara ini mundur karena aturan pemerintah Filipina mengenai pendatang dari Tiongkok sebagai upaya antisipasi di tengah wabah virus Corona.
Dampak dari mundurnya Tiongkok dan Hongkong membuat panitia penyelenggara harus mengadakan undian ulang. Drawing ulang dilakukan pada 10 Februari kemarin.
Nah, drawing ulang itu ternyata ikut berpengaruh pada tim Indonesia. Utamanya tim putra. Pasalnya, lawan tim putra Indonesia di babak penyisihan jadi berubah.
Awalnya, tim putra Indonesia berada di grup A dengan India dan Filipina. Setelah dilakukan pengundian ulang, tim putra Indonesia kini satu grup dengan Korea di Grup A. Hanya dengan Korea.
Sedangkan untuk tim putri tidak berubah. Tim putri yang dipimpin pemain senior, Greysia Polii, tetap berada di grup Y bersama Thailand dan Filipina.
Bagaimana respons tim Indonesia dengan adanya perubahan akibat drawing ulang tersebut ?
Dikutip dari badmintonindonesia.org, Manajer Tim Indonesia yang juga Kabid Binpres PP PBSI, Susi Susanti menyebut perubahan tersebut bisa menguntungkan, tetapi bisa juga merugikan bagi tim putra Indonesia.