Ah iya, meneruskan informasi yang sudah lama dipajang kawan-kawan panitia di rumah ini, bahwa untuk tahun ini, Kompasianival akan diselenggarakan di One Belpark Mall di kawasan Jakarta Selatan pada Sabtu (23/11/2019) besok.
Kompasianival 2019 yang mengusung tema "Reunite", menghadirkan para pembicara "papan atas". Diantaranya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama, dua menteri di periode pertama kepemimpinan Joko Widodo, Hanif Dhakiri dan Ignasius Jonan.
Juga nama-nama keren lainnya yang siap memberikan pencerahan seperti Tsamara Amany, Dita Soedarjo, Ivan Lanin, Rahayu Saraswati, Esha Mahendra, Cipluk Carlita, Reiza Maspaitella, dan Burat Pangeran.
Para pembicara hebat itu akan tampil menyampaikan berbagai perspektif tema. Diantaranya bagaimana membangun personal branding, hingga transformasi digital dalam dunia media dan industri kreatif. Keren kan?
Berkompasiana, tapi jangan berhenti menulis
Pertanyaanya, apa kaitan antara Kompasianival dengan berhenti menulis seperti yang saya tulis dalam judul tulisan ini? Apa iya karena momentum hari raya, lantas membuat kita serasa merasakan kepuasan sehingga berhenti menulis di rumah ini?
Menjawab pertanyaan ini, saya tertarik dengan tulisan status senior Kompasianer, Mas Yos Mo di akun media sosialnya. Mas Yos Mo menulis begini (mohon izin saya kutip ya mas):
Pertanyaan serius,
Kenapa ada kecenderungan sebagian besar pemenang ataupun nominee Kompasiana Award di suatu periode, kemudian menurun semangat aktivitas menulisnya di Kompasiana pada tahun berikutnya.
Malahan, ada yang blak-blakan unjuk rasa tidak mau lagi menulis di K. Sudah banyak contoh kasus. Â
Tulisan mas Yos Mo itu menurut saya sangat menarik. Dengan wawasan luas dan luasnya jaringan pertemanan di rumah ini, tulisan tersebut menurut saya valid. Benar adanya.