Merujuk pencapaian itu, Hendra/Ahsan sejatinya berpeluang besar untuk juara. Meski, Choi dan Seo yang acapkali memperlambat tempo saat melakukan service ini, kerap tampil mengejutkan. Seperti di Hong Kong Open 2019 ini, mereka memulangkan ganda Jepang unggulan 4, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda di putaran pertama.
Toh, Hendra/Ahsan siap meladeni ganda Korea tersebut. Dalam wawancara dengan Badmintonindoensia.org, mereka mengaku siap capek di final nanti. "Mau lawan siapa saja harus siap capek, apalagi bolanya sedikit pelan," ujar Ahsan dikutip dari website badminton Indonesia.
Andai Ahsan/Hendra kembali juara, deja vu All England Open 2019 lalu memang kembali berulang di Hong Kong. Bukan hanya mereka juara ketika Marcus/kevin out. Tapi juga ada dua kesamaan lainnya yang boleh dibilang menjadi tanda-tanda mereka juara.
Bahwa, Hendra/Ahsan juara di All England 2019 ketika Marcus/Kevin gagal merealisasi hat-trick juara. Ternyata di Hong Kong Open juag begitu. Harapan Marcus/Kevin mewujudkan hat-trick setelah sebelumnya juara beruntun, juga kandas.
Lalu, di All England 2019 lalu, Hendra/Ahsan kembali juara setelah terakhir kali meraihnya di tahun 2014. Nah, di Hong Kong Open ternyata juga begitu. Hendra/Ahsan pernah juara di turnamen ini di tahun 2014. Kala itu, mereka juara usai mengalahkan ganda Tiongkok, Liu Xiaolong/Qiu Zihan.
Ah, jadi membayangkan ketika Thor mendadak 'turun dari langit' Wakanda pada situasi yang tepat. Lantas, menghempaskan kapak stormbreaker yang meluluhlantakan pasukan Thanos. Â Seperti itupula Hendra/Ahsan. Mereka tampil hebat dan lolos ke final di saat yang tepat. Ketika Marcus/Kevin yang diunggulkan, di luar dugaan kalah. Semoga juara legend. Salam bulutangkis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H