Situasi pertandingan semakin menegangkan di interval kedua. Li/Liu sempat unggul 12-9. Toh, Hendra/Ahsan belum mengendur. Mereka mendapatkan tiga poin beruntun dan menyamakan skor 12-12. Bahkan, smash keras Ahsan lantas membawa ganda juara dunia 2019 ini berbalik unggul 13-12. Lalu kembali unggu 14-13.
Li-liu lantas mendapatkan tiga poin beruntun untuk berbalik unggul 16-14. Bahkan, di poin 14-14, ketika Li sudah 'tiduran' di lapangan, masih bisa mengembalikan shuttlecock. Namun, pertunjukan Li/Liu hanya sampai di situ.
Di poin berikutnya, giliran Hendra/Ahsan yang memperlihatkan ketangguhan mental dan ketenangan mereka. Hendra bermain kalem tapi mematikan bak 'dewa' seperti julukan yang diberikan badminton lover Tiongkok untuknya. Sementara Ahsan memperlihatkan seni menyerang dan bertahan yang luar biasa.
Hendra dan Ahsan meraih empat poin beruntun untuk berbalik unggul 18-16. Meski, tidak mudah untuk mendapatkan satu poin. Seperti di poin 18, mereka perlu 37 pukulan melalui reli panjang yang diakhiri dropshot cantik Hendra yang membuat Liu Yuchen sampai nyaris 'mencium' lapangan kala berusaha mengambil shuttlecock.
Laju perolehan poin Hendra/Ahsan belum berhenti. Sementara Li/Liu mulai kurang sabar karena keunggulan mereka bisa dibalik. Hendra/Ahsan meraih dua poin beruntun karena ketidaksiapan Liu Yuchen menerima bola. Mereka unggul 20-16. satu poin lagi mereka ke final.
Dari tayangan video di channel Youtube BadmintonWorld.tv, beberapa suporter Indonesia yang hadir di Hong Kong Coliseum, mulai bersorak sembari membentangkan bendera merah putih. Mereka bersiap merayakan kemenangan Hendra/Ahsan.
Ternyata, Li/Liu sudah 'menyerah'. Hendra/Ahsan bisa mengakhiri laga dengan mudah. Hanya enam kali adu pukulan, lantas sebuah pukulan keras Liu Yuchen keluar lapangan. Laga pun berakhir, 21-16. Hendra/Ahsan ke final Hong Kong Open 2019. Final kesembilan BWF World Tour mereka di tahun 2019 ini.
Hadapi ganda muda Korea, Hendra/Ahsan bisa mengalami "deja vu" All England 2019
Di final, Hendra/Ahsan akan menghadapi ganda muda Korea, Choi Sol Gyu/Seo Seung Jae. Kemarin, Choi (24 tahun) dan Seo (22 tahun), mengalahkan ganda Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe, 21-17, 21-19 dalam waktu 41 menit. Sebelumnya, Endo/Watanabe mengalahkan Marcus/Kevin di perempat final.
Penampilan Choi Sol Gyu/Seo Seung Jae tahun ini memang cukup mengejutkan. Meski baru dipasangkan di akhir tahun 2018, mereka beberapa kali mencuri perhatian. Puncaknya, saat mengalahkan Marcus/Kevin di putaran II Kejuaraan Dunia 2019 pada Agustus silam.
Di bulan September, mereka tampil di final Taiwan Open Super 300 dan Vietnam Open Super 100. Di Taiwan Open, mereka kalah dari ganda senior Malaysia, Goh V Shem/Tan Wee Kiong. Mereka lantas meraih gelar di Vietnam Open yang merupakan gelar perdana di tahun ini.