Apa yang paling menarik dalam sebuah pertandingan olahraga? Apakah sekadar berorientasi hasil. Bahwa kemenangan adalah segalanya. Atau malah yang seru itu tingkah polah tengil para pelakunya sehingga membuat pertandingan berjalan tidak membosankan.
Bagi saya, sudut pandang paling menarik dalam olahraga adalah terciptanya kejutan. Menurut saya, kejutan dalam olahraga adalah wujud keadilan. Bentuk nyata dari pesan mulia "man jadda wa jadda". Bahwa, siapa tekun bekerja dan berusaha, dia akan mendapatkan hasilnya.
Makna kejutan itu tidak terbatasi dalam konteks orang-orang yang diremehkan ternyata bisa meraih kemenangan dengan mengalahkan mereka yang diunggulkan. Namun, muaranya adalah semangat anti menyerah sebelum bertanding. Menang membanggakan. Dan bila kalah pun tidak memalukan.
Nah, kejutan-kejutan ajaib yang membuat pertandingan tidak membosankan itulah yang terjadi di semifinal turnamen bulutangkis BWF French Open 2019, Sabtu (26/10) petang hingga menjelang tengah malam.Â
Penonton yang hadir di Stade Pierre De Coubertin di Kota Paris, seperti menjadi saksi terjadinya drama dan malam ajaib di lapangan bulutangkis.
An Se Young, bocah ajaib asal Korsel lolos ke final
Momen "ajaib" pertama terjadi di laga semifinal tunggal putri. Ketika bocah berusia 17 tahun asal Korea Selatan, An Se Young berhasil mengalahkan pemain top asal Jepang, Akane Yamaguchi.Â
An Se Young yang kelahiran 5 Februari 2002, menang straight game 21-17, 23-21 atas Yamaguchi yang merupakan unggulan 2 di turnamen ini.
Kemenangan fenomenal itu membuat An Se Young menapak ke final. Ini final kelimanya di tahun 2019. Namun, French Open yang merupakan turnamen BWF Super 750, menjadi pencapaian terbesarnya.
Ya, ini fenomenal. Sebab, belum pernah ada sebelumnya, anak gadis yang masih berusia sweet seventeen tampil di final turnamen BWF Super 750. Terlebih di sektor tunggal putri, persaingannya sangat ketat. Bahkan lebih ketat dibandingkan tunggal putra.
Tapi memang, An Se Young ini anak muda tidak biasa. Badminton lovers menjulukinya anak ajaib dari Korea. Betapa tidak, baru dimainkan di level senior tahun ini, dia langsung "meledak".Â
Di turnamen yang diikutinya, dia sangat jarang tersingkir di babak awal meski langsung bertemu pemain unggulan.