Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Jatuh Bangun Kalahkan Tiongkok, Tiga Gelar Juara Dunia Kini di Depan Mata

13 Oktober 2019   06:35 Diperbarui: 13 Oktober 2019   08:14 2390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Daniel Marthin (kanan) dan Leo Rolly, menantang juara dunia 2018 di final/Foto: badmintonindonesia.org

Pasangan ganda campuran Indonesia, Leo Rolly Carnando/Indah Cahya Sari Jamil menghadapi ganda Tiongkok, Jiang Zheng Bang/Li Yi Jing. Unggulan 1 bertemu unggulan 4.

Laga pembuka tapi rasa penutup. Betapa tidak, duel mereka berlangsung sangat ketat dengan durasi 1 jam 10 menit. Dari 10 laga semifinal yang digelar tadi malam, inilah laga dengan durasi paling lama.

Di game pertama, Leo/Indah yang merupakan juara dunia ganda campuran junior 2018, unggul 23-21 setelah memenangi adu setting poin. 

Namun, di game kedua, pasangan Tiongkok "mengamuk". Jiang/Li mendominasi. Mereka menang dengan skor cukup jauh, 21-12. Laga pun harus dilanjutkan di game penentuan.

Di game ketiga, Leo/Indah rupanya belum bisa move on dari performa buruk di game kedua. Zheng/Li hampir selalu unggul dalam perolehan poin. Bahkan, hingga memasuki poin kritis. 

Pasangan Tiongkok ini sempat unggul 19-17. Shuttlecock juga berada di tangan mereka (melakukan service). Artinya, dua poin lagi, mereka menang. Dua angka lagi, Leo/Indah akan tersingkir.

Dalam situasi terjepit, Leo/Indah rupanya sangat paham. Bahwa, dengan sistem reli poin, dua angka bisa diperoleh lawan dengan sangat cepat. Semisal bila mereka gagal mengembalikan servis karena shuttlecock menyangkut di net. Atau bila pengembalian mereka melebar keluar lapangan.

Yang terjadi, Leo/Indah bermain sempurna di akhir game ketiga ini. Sebuah smash Leo ke pojok lapangan, berhasil memangkas jarak poin menjadi 18-19. Anak muda kelahiran Klaten ini pun berteriak kegirangan.

Tahu akan terkejar, pasangan Tiongkok lantas menyerang membabi buta. Namun, Leo/Indah memperlihatkan defence luar biasa. Mereka mau jatuh bangun di lapangan. Hingga, sebuah dropshot tipis Indah di depan net, tak bisa dijangkau pasangan Tiongkok. Skor pun menjadi sama, 19-19.

Leo/Indah rupanya tak mau berhenti meraih poin. Mereka rupanya enggan beradu setting poin seperti di game pertama. Lantas, sebuah pukulan drive Indah gagal dikembalikan Li. Shuttlecock keluar. Leo/Indah pun berbalik unggul 20-19. Match point untuk mereka.

Leo dan Indah, come back di poin kritis dan lolos ke final/Foto: badmintonindonesia.org
Leo dan Indah, come back di poin kritis dan lolos ke final/Foto: badmintonindonesia.org

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun