Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

"Penyihir Kecil" yang Gembira dan Rahasia Pesta 7 Gol Bayern di London

2 Oktober 2019   06:32 Diperbarui: 2 Oktober 2019   10:20 3781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anda tahu apa yang terjadi setelahnya? 

Sepekan kemudian, Coutinho langsung dimainkan sebagai pemain inti. Pemain Brasil berusia 27 tahun ini dipercaya menjalani peran "10 role". Hasilnya, Bayern menang 6-1 atas Mainz. Sejak itu, dimulailah episode cinta Coutinho di Bayern.

Kolumnis Tom Sanderson dalam ulasannya di Forbes pada 1 Oktober kemarin, menggambarkan kegembiraan Coutinho di Bayern. Dia membuat tulisan dramatis dengan judul "Magician Coutinho Reborn At Bayern After Barcelona Nightmare".

Sanderson yang biasa mengulas tentang FC Barcelona, sepak bola Spanyol dan sepak bola Brasil, menulis perihal alasan Coutinho gagal total di Barcelona. Bahkan, dia menyemati Coutinho sebagai "worst Barcelona transfer of all time" merujuk ekspektasi dan harga mahalnya.

Lantas, membandingkan betapa Coutinho kini terlahir kembali di Bayern.

Sanderson menulis dampak besar Coutinho bagi era baru Bayern. Utamanya ketika Bayern menang 3-2 atas tuan rumah Paderborn di Liga Jerman (28/9). 

Menurutnya, kehadiran Coutinho lewat skill, kemampuan penguasaan bola dan juga "umpan-umpan manjanya", membuat dua "tukang gedor" Bayern, Robert Lewandowski dan Serge Gnabry, kini lebih mudah mencetak gol. Di laga itu, Coutinho mencetak satu gol dan dua assist untuk Gnabry dan Lewandowski.

"He is furthermore extracting the best from Serge Gnabry and Robert Lewandowski," tulis Sanderson.

Bersama Coutinho, Bayern mengalahkan Tottenham 7-2 di London

Sanderson benar. Bayern memang tengah meneguk nikmatnya kegembiraan Coutinho. Ulasan Sanderson itu seolah menjadi peringatan bagi klub Inggris, Tottenham Hotspur. Sebab, Spurs, akan menjamu Bayern di Tottenham Hotspur Stadium di London, pada matchday II Liga Champions.

Philippe Coutinho (kanan), menemukan kegembiraan di Bayern Munchen. Dia menginspirasi Bayern mengalahkan Tottenham 7-2 di Liga Champions dini hari tadi/Foto: TEAMtalk.com
Philippe Coutinho (kanan), menemukan kegembiraan di Bayern Munchen. Dia menginspirasi Bayern mengalahkan Tottenham 7-2 di Liga Champions dini hari tadi/Foto: TEAMtalk.com
Dan, yang terjadi pada Rabu (2/10) dini hari tadi, "peringatan" Sanderson itu menjadi kenyataan. Bayern bersama Coutinho tanpa ampun mempermalukan Spurs di rumahnya sendiri. Siapa sangka, gawang finalis Liga Champions musim lalu ini jebol 7 kali. Bayern berpesta gol di Wembley.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun