Zidane yang sebelumnya membawa Madrid hat-trick juara di Liga Champions (tahun 2016, 2017, 2018), ternyata bak pendekar lupa jurusnya. Bahkan, media Spanyol menggambarkan sekembali Zidane ke Madrid, dia memang masih memegang senapan. Sayangnya, pelurunya telah lenyap. Peluru yang dimaksud yakni Cristiano Ronaldo.
Toh, Zidane harus menjalani kehidupan tanpa Ronaldo. Dia harus bisa memberi bukti kepada fans Madrid. Bahwa dirinya bukan pelatih overrated yang hanya dibesarkan media. Dia perlu menunjukkan bahwa dirinya memang pelatih paling top di Liga Champions di era kekinian dengan raihan tiga gelar beruntun. Bahwa, siapapun pemaiannya, dia tetap bisa membawa Madrid juara di musim ini.
Malam nanti, Madrid tampil di Liga Champions
Nah, bila Zidane tidak ingin posisinya diusik, ada pekerjaan penting yang harus ia selesaikan dengan hasil sempurna. Selasa (1/10) malam nanti, Liga Champions datang lagi. Matchday II. Madrid akan menjamu klub asal Belgia, Club Brugge.
Tentu saja, Zidane ingin move one. Melupakan hasil pahit di Paris. Kali ini, dia harus bisa membawa Madrid meraih kemenangan. Bahkan, bila bisa dengan skor telak. Sebab, hanya kemenangan meyakinkan atas Club Brugge yang akan membuat Zidane kembali disegani.
Meski sepak bola bukan matematika, seharusnya Madrid di atas kertas bisa mengalahkan Brugge. Rasanya keterlaluan bila Madrid gagal menang di Bernabeu. Apalagi, usai kekalahan dari PSG (19/9), Madrid mampu bangkit.
Di tiga pertandingan terakhir di Liga Spanyol, Madrid meraih dua kemenangan, 1-0 atas tuan rumah Sevilla (23/9) dan 2-0 atas Osasuna (26/9). Terakhir, Madrid bermain 0-0 dengan tim sekota, Atletico Madrid.
Namun, Club Brugge juga tengah dalam kondisi bagus. Mereka kini memimpin klasemen Liga Belgia. Dari 8 pertandingan, Brugge mengumpulkan 20 poin. Hasil dari enam kemenangan dan dua kali draw. Artinya, mereka belum terkalahkan. Termasuk ketika bermain 0-0 dengan Galatasaray di matchday I lalu.
Nah, bukan tidak mungkin, Club Brugge bisa membuat kejutan di Bernabeu pada dini hari nanti. Andai saja Madrid gagal menang. Apalagi bila sampai kalah di Bernabeu. Itu akan menjadi pertanda buruk bagi karier Zidane.
Sebab, dua kekalahan berarti membuat peluang Madrid lolos ke babak 16 besar akan menipis. Mereka harus berjuang di empat pertandingan sisa. Dan, andai bila Madrid gagal lolos, rasanya kita bisa menebak nasib Zidane.
Bukan tidak mungkin, dia akan dipecat di tengah jalan. Dan, bukan tidak mungkin, Jose Mourinho yang akan menggantikannya seperti bunyi rumor liar itu. Selamat menyaksikan duel kemungkinan move on dan CLBK. Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H