Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Argentina yang Kini Terancam Pulang Cepat

21 Juni 2019   11:12 Diperbarui: 21 Juni 2019   11:53 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lionel Messi dkk Kini Terancam Pulang Cepat/Foto: International News

Namun, bagaimana bila Argentina gagal menang?

Sebab, Qatar juga bukan lawan yang mudah. Faktanya, di dua pertandingan awal, Qatar yang merupakan tim undangan di Copa America 2019, meraih hasil lebih baik dibandingkan Argentina. Tim juara Asia 2019 ini menahan Paraguay 2-2 setelah sempat tertinggal dua gol. Mereka juga kalah tipis 0-1 dari Kolombia. Karenanya, meski poinya sama, posisi Qatar untuk sementara lebih baik dari Argentina karena minus satu gol dibandingkan minus dua gol.  

Terlebih, pemain-pemain Qatar pastinya akan termotivasi menghadapi Argentina. Nama besar Messi dan kawan-kawannya pastinya akan membuat tim tuan rumah Piala Dunia 2022 ini ingin meraih hasil bagus setelah menahan Paraguay dan kalah tipis dari Kolombia.    

Nah, bila Argentina hanya bermain imbang apalagi kalah dari Qatar, mereka bakal tereliminasi karena berada di peringkat empat (dasar klasemen). Bila imbang, posisi klasemen tidak akan berubah. Qatar yang akan menempati peringkat tiga dan masih harus melihat hasil tim-tim lainnya untuk lolos lewat jalur dua dari tiga "tim peringkat tiga terbaik".

Merujuk pada fakta tersebut, tidak ada pilihan lain bagi Argentina untuk tampil habis-habisan saat melawan Qatar nanti. Messi tentunya tidak ingin, mimpinya untuk meraih trofi major pertamanya bersama Timnas Argentina, justru berakhir tragis. Terlebih, laga melawan Qatar nanti hanya berselang sehari jelang ulang tahun ke-32 Messi. 

Sementara bagi pelatih Lionel Scaloni, dia tentunya tidak mau dikenang sebagai salah satu pelatih terburuk Argentina di ajang Copa America. Pelatih terburuk yang membuat Argentina tersingkir cepat.

Kali terakhir Argentina terhenti di babak penyisihan grup terjadi saat Copa America edisi tahun 1983. Nah, setelah 36 tahun, mungkinkah aib itu kembali terulang? Ah, menarik ditunggu jawabannya?

Menurut sampean (Anda), apakah Argentina bisa lolos ke perempat final ataukah langsung terelinasi di fase grup? Jujur, saya ingin melihat Messi sekali lagi tampil di final. Meski, saya juga berharap Qatar bisa membuat kejutan di Copa America 2019. Salam.    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun