Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Malam Kelabu di Bernabeu dan Berakhirnya Dominasi Real Madrid di Eropa

6 Maret 2019   08:28 Diperbarui: 6 Maret 2019   13:17 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karim Benzema, terancam tanpa gelar/Foto: twitter theScoreFC

Final Liga Champions 2019 yang akan dimainkan di Estadio Wanda Metropolitano di Kota Madrid pada 1 Juni mendatang, dipastikan tidak akan ada nama Real Madrid sebagai finalis. Sang juara Liga Champions di tiga musim terakhir, dipastikan gagal mempertahankan gelarnya setelah tersingkir di babak 16 besar.

Ya, Real Madrid tersingkir lebih cepat dari yang diperkirakan di panggung Liga Champions musim ini setelah dipermalukan Ajax Amsterdam di Santiago Bernabeu, pada laga leg II babak 16 besar, Rabu (6/3) dini hari tadi. Gawang Madrid jebol empat kali oleh pemain-pemain klub Belanda itu yang tampil berani dan sama sekali tidak kikuk di hadapan pemain-pemain Madrid.

Padahal, Real Madrid sejatinya mengawali pertandingan babak 16 besar leg II ini dalam posisi menguntungkan. Kemenangan 2-1 di markas Ajax Amsterdam pada 14 Februari lalu, membuat Los Blancos---julukan Real Madrid, hanya butuh hasil imbang untuk lolos ke perempat final.

Apalagi, Madrid tampil di kandang sendiri. Stadion Santiago Bernabeu yang telah menghadirkan banyak cerita manis bagi Madrid di Liga Champions. Bahkan, dalam delapan musim terakhir, Real Madrid tak pernah gagal lolos ke perempat final.

Yang terjadi, Ajax rupanya menolak menyerah. Justru, pemain-pemain Ajax tampil percaya diri, berani, dan seperti tak kenal lelah. Sebaliknya, Real Madrid yang bermain tanpa Sergio Ramos karena skorsing kartu kuning, seperti kalut setiap kali mendapat serangan cepat ala Ajax.

Ajax Amsterdam mempermalukan Real Madrid di Bernabeu/Foto: Uefa.com
Ajax Amsterdam mempermalukan Real Madrid di Bernabeu/Foto: Uefa.com
Itu terlihat ketika Ajax mampu unggul cepat di menit ke-7 lewat gol Hakim Ziyech usai meneruskan sodoran Dusan Tadic. Ajax bahkan menggandakan keunggulan di menit ke-18 lewat David Neres, lagi-lagi berkat assist dari Tadic. Skor 0-2 hanya dalam waktu tak sampai 20 menit itu membuat Real Madrid dalam situasi sulit. Sebab, agregat berubah menjadi 2-3 untuk Ajax.

Real Madrid bukannya tanpa peluang. Beberapa kesempatan mereka dapat. Bahkan, saat kedudukan masih 0-0, peluang lewat Varane membentur mistar gawang. Boleh jadi itu pertanda buruk bagi Madrid.

Tak hanya tertinggal dua gol, petaka bagi Madrid bertambah setelah Lucas Vasquez cedera di menit ke-29, lantas Viniciuz Jr juga cedera di menit ke-35. Keduanya digantikan Gareth Bale dan Marco Asensio. Masuknya Asensio dan Bale sempat membuat Madrid bergairah. Bale mendapat satu peluang yang sayangnya hanya menghantam gawang.

Di babak kedua, bukannya tampil lebih ganas, gawang Madrid malah yang kembali jebol lewat gol Dusan Tadic di menit ke-62. Pemain asal Serbia ini tampil istimewa di Bernabeu dengan membuat dua assist dan mencetak gol cantik.

Gol ketiga Ajax ini sempat dianalisis melalui VAR karena jauh sebelumnya, bola sempat terlihat keluar dari lapangan saat terjadi perebutan bola di lapangan tengah. Namun, wasit asal Jerman, Felix Brych akhirnya mengesahkan gol itu. Fans Ajax yang sempat tegang, lantas bersorak girang begitu gol itu disahkan.

Selebrasi pemain Ajax di Bernabeu/Foto: Uefa.com
Selebrasi pemain Ajax di Bernabeu/Foto: Uefa.com
Harapan Madrid sempat kembali tumbuh saat Asensio mencetak gol di menit ke-70. Namun, dua menit berselang, tendangan bebas melengkung Lasse Schone yang membelah pagar hidup Madrid dan mengecoh kiper Thibaut Courtois, membuat Ajax unggul 4-1.

Sampai di sini, laga seperti sudah game over. Sebab, di 20 menit akhir, Madrid harus mencetak tiga gol bila ingin unggul agregat dan lolos. Malah, suporter Madrid sudah banyak yang beranjak dari stadion. Mereka seperti sudah tahu bahwa timnya tidak mungkin bisa mendapatkan keajaiban.

Dan memang, tidak ada kejaiban di 20 menit akhir. Justru, Real Madrid akhirnya mengakhiri laga dengan 10 pemain setelah Nacho menerima kartu kuning kedua di masa injury time. Madrid pun kalah agregat 3-5 dan tersingkir dari Liga Champions musim ini. Malam di Bernabeu tadi malam menjadi yang paling kelabu bagi fans Madrid.

Ini merupakan kali pertama sejak musim 2009/10, Real Madrid terhenti di babak 16 besar dan gagal lolos ke perempat final. Sebelumnya, dalam delapan musim beruntun, Madrid jadi "peserta tetap" babak perempat final. Mereka selalu menjadi salah satu tim favorit juara. Faktanya, mereka mampu juara di musim 2014, 2016, 2017 dan 2018. Kini, semua kenangan hebat itu seolah tinggal cerita.

"Ini sungguh malam yang berat. Tetapi yang terpenting, kami harus tetap kuat dan dewasa menyikapinya. Kami harus tetap menegakkan kepala dan belajar dari kesalahan tanpa melupakan apa yang telah kami capai dalam beberapa tahun terakhir," ujar Nacho dikutip dari Marca.com.

Real Madrid Terancam Gagal Meraih Trofi
Tersingkir dari panggung Liga Champions membuat Real Madrid kini terancam mengalami salah satu musim terburuk. Tim asuhan Santiago Solari ini kini terancam tidak meraih satupun gelar di akhir musim nanti. Ironisnya, gelar demi gelar yang diincar Madrid, seolah hilang hanya dalam sepekan.

Diawali kegagalan lolos ke final Copa del Rey setelah Real Madrid kalah 0-3 dari Barcelona pada semifinal leg II, Rabu (27/2). Madrid kalah agregat 1-4 dari Barcelona dan harus merelakan trofi Copa del Rey melayang.

Empat hari kemudian, Madrid kembali kalah dari Barcelona 0-1 di pekan ke-26 di Liga Spanyol (3/3) yang membuat peluang juara semakin menipis. Memang, peluang Real belum tertutup. Namun, Real (48 poin) kini tertinggal 12 poin dari Barcelona dengan liga menyisakan 12 laga. Rasanya hampir mustahil mengejar Barca.

Karim Benzema, terancam tanpa gelar/Foto: twitter theScoreFC
Karim Benzema, terancam tanpa gelar/Foto: twitter theScoreFC
Dan dini hari tadi, Madrid dipastikan kehilangan trofi Liga Champions yang dalam tiga musim terakhir menjadi simbol dominasi mereka di Eropa. Atas kegagalan ini, beberapa media menyebutnya sebagai akhir dari sebuah era. Ya, era dominasi Real Madrid di Eropa telah berakhir.

Ironisnya, parade kegagalan Real Madrid yang berujung melayangnya trofi itu, semuanya justru terjadi di markas mereka, Santiago Bernabeu. Bila ditambah kekalahan 1-2 dari Girona di pekan ke-25 Liga Sanyol pada 17 Februari silam, Madrid berarti kalah empat kali beruntun di kandang di semua kompetisi.

"Dalam satu pekan, kami seperti kehilangan segalanya. Kami tidak akan mencari alasan. Lawan kami memang bermain lebih bagus. Mereka pantas lolos," ujar Dani Carvajal, bek kanan Madrid.

Ajax Dampingi Tottenham Hotspur yang Juga Lolos ke Babak 8 Besar
Situasi sebaliknya dirasakan Ajax Amsterdam. Tim asuhan Erik ten Hag ini larut dalam perayaan lolos ke perempat final. Dan memang, Ajax punya banyak alasan untuk merayakan keberhasilan mereka.

Siapa yang tidak bangga bila mampu membalik kekalahan 1-2 di laga pertama dengan meraih kemenangan di salah satu tempat paling sulit bagi tim Eropa untuk menang. Apalagi, tim yang mereka kalahkan adalah Real Madrid, sang juara bertahan. Selain itu, Ajax akhirnya bisa kembali mencicipi babak perempat final Liga Champions yang kali terakhir mereka rasakan di musim 2002/03.

Kini, Ajax tinggal menunggu lawan sembari 'duduk manis' menyaksikan enam pertandingan leg II babak 16 besar yang belum dimainkan. Selain Ajax, tim lainnya yang juga memastikan lolos ke perempat final adalah Tottenham Hotspur. Tim Inggris ini lolos setelah meraih kemenangan 1-0 atas tuan rumah Borussia Dortmund, Rabu (6/3) dini hari tadi lewat gol Harry Kane. Tottenham pun lolos dengan kemenangan agregat 4-0 atas Dortmund.

Malam nanti waktu Eropa atau Kamis (7/3/2019) dini hari waktu Indonesia, giliran fans Manchester United yang akan berdebar. MU akan melakoni laga hidup mati di Paris menghadapi tuan rumah Paris Saint-Germain. MU harus membalik kekalahan 0-2 di leg pertama 13 Februari silam. Mungkinkah akan ada 'keajaiban' di Paris bagi MU?

Di pertandingan lainnya, AS Roma akan mencoba mempertahankan keunggulan 2-1 di leg I saat menghadapi tuan rumah FC Porto. Siapa dua tim yang akan menyusul Ajax dan Tottenham lolos ke perempat final? Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun