Untuk keluar dari stigma buruk itu sama sekali tidak mudah. Terlebih bila ada banyak orang yang sudah terlanjur pesimis bahwa yang bersangkutan tidak akan mampu keluar dari episode buruk tersebut. Mau usaha sekeras apapun, selama belum berhasil, stigma buruk itu akan terus disematkan.
Begitulah situasi yang dialami tunggal putri Indonesia. Sudah menjadi rahasia umum bila di bulutangkis, sektor tunggal putri Indonesia tertinggal dari sektor lainnya. Tidak hanya tertinggal dalam perolehan gelar yang bisa diraih pemain-pemainnya, kemunculan 'pemain bintang' di sektor ini juga cenderung lambat.
Karenanya, di setiap turnamen BWF World Tour, tunggal putri Indonesia nyaris tidak diperhitungkan alias tidak masuk dalam unggulan utama. Faktanya, dalam 38 seri turnamen BWF World Tour tahun 2018 lalu tidak pernah sekalipun tunggal putri mampu juara. Jangankan juara, masuk final pun tidak pernah.
Pun, di Indonesia Masters 2019 yang digelar di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta mulai Selasa (22/1/2019) lalu, tidak ada tunggal putri Indonesia yang masuk dalam daftar unggulan. Padahal, di empat nomor lainnya, ada pemain Indonesia yang masuk seeded (unggulan).
Tidak adanya unggulan itu menjadi gambaran bahwa tunggal putri Indonesia "tidak diperhitungkan". Meski, siapa tahu, tiga tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska, Fitriani, dan Ruselli Hartawan bisa membuat kejutan.
Lha wong Indonesia Masters 2019 sarat kejutan. Buktinya, unggulan 1 asal Jepang, Nozomi Okuhara, langsung out di putara pertama, Rabu (23/1/2019) kemarin.
Namun, mengharapkan tunggal putri Indonesia bisa membuat kejutan, ternyata butuh kesabaran. Betapa tidak, tiga tunggal putri Indonesia yang tampil di putaran kedua, Kamis (24/1/2019), semuanya kalah.Â
Ya, tunggal putri Indonesia sudah sold out alias habis di putaran kedua. Itu artinya Indonesia tidak memiliki wakil tunggal putri di perempat final. Harapan untuk melihat kembali tunggal putri Indonesia meraih gelar di Indonesia Masters pun harus kembali dipendam.
Gregoria Mariska Tunjung yang tampil pertama, kalah 21-23, 7-21 dari tunggal putri India, Pusarla Sindhu yang merupakan kekalahan kelimanya dalam lima kali pertemuan dengan pemain rangking 3 dunia ini.
Setelah Gregoria, giliran Ruselli yang tampil menghadapi pemain Tiongkok, Chen Xiaoxin . Sempat menang 21-17 di game pertama, Ruselli malah kalah 15-21, 13-21 di game keduua dan ketiga. Ini merupakan kekalahan ketiga Ruselli dari tiga pertemuan melawan pemain berusia 20 tahun yang di putaran pertama kemarin membuat kejutan dengan memulangkan unggulan 1 asal Jepang, Nozomi Okuhara.
Tumbangnya Gregoria Mariska dan Ruselli Hartawan membuat harapan di tunggal putri tinggal tertuju pada Fitriani yang tampil di pertandingan terakhir. Sayangnya, Fitriani juga tidak mampu melaju ke perempat final. Menghadapi pemain India unggulan 8, Saina Nehwal, Fitriani kalah straight game 17-21, 15-21.