Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Menyoal Target Minimal Satu Gelar di Indonesia Masters 2019

22 Januari 2019   11:42 Diperbarui: 25 Januari 2019   10:55 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anthony Ginting saat juara Indonesia Masters 2018/Foto: PBSI

Di ganda putra, Marcus/Kevin yang Minggu (20/1/2019) kemarin meraih gelar di Malaysia Masters 2019, tetap menjadi andalan untuk meraih gelar sekaligus mempertahankan gelarnya tahun lalu. Bila 'sesuai skenario' Marcus/Kevin bisa bertemu Fajar/Rian di perempat final yang merupakan ulangan final Asian Games. Dan, siapapun yang lolos, tidak menutup kemungkinan akan bertemu ganda kuta Tiongkok, Li Junhui/Liu Yuchen yang merupakan finalis tahun lalu.

Di ganda putri, rasanya kita akan kembali disuguhi pemandangan bagaimana Greysia/Apriani menghadapi hadangan ganda-ganda putri Jepang. Tahun lalu, Greysia/Apri kalah di final dari Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi.

Namun, mereka berhasil mengalahkan Misaki/Ayaka di semfiinal Malaysia Masters 2019 pada Sabtu lalu. Meski di final, mereka kalah dari ganda kuat Jepang lainnya, Sayaka Hirota/Yuki Fukushima yang akan menjadi unggulan 1 di Indonesia Masters 2019.

Momen Perpisahan Liliyana Natsir

Bagaimana di ganda campuran?

Pasangan rangking 1 dunia asal Tiongkok, Zheng Siwei/Huang Yaqiong yang tahun lalu meraih sembilan gelar (7 gelar BWF, juara dunia dan emas Asian Games) akan menjadi pesaing utama bagi pemain Indonesia bila ingin memburu gelar. Sangat mungkin, Praveen/Melati akan bertemu Siwei/Yaqiong di putaran kedua.

Menariknya, Indonesia Masters 2019 akan menjadi turnamen spesial bagi pasangan ganda campuran senior Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Pasangan peraih medali emas Olimpiade 2016 ini akan melakoni turnamen perpisahan. Ya, setelah turnamen ini, Liliyana (33 tahun) berencana gantung raket.

Dikutip dari badmintonindonesia.org, Liliyana menyebut keputusannya untuk pensiun dari bulutangkis, telah mendapatkan restu dari orang tuanya. "Memang sedih, tapi ini harus dihadapi. Saya dan Owi berusaha enjoy dan mau kasih yang terbaik di turnamen terakhir kami, mau menikmati masa-masa terakhir partneran sama Owi," kata Liliyana.

Di putaran pertama hari ini, Tontowi/Liliyana yang menempati unggulan keempat, akan menghadapi ganda campuran India, Pranaav Jerry Chopra/Reddy N Sikki. Di masa jayanya, Tontowi/Liliyana rasanya tidak akan kesulitan mengalahkan pemain India ini. Begitu juga kali ini. Meski, usia tidak bisa dibohongi bahwa mereka kini agak kepayahan bila bertemu pemain-pemain top dunia yang usianya lebih muda. 

Siapa tahu, Tontowi/Liliyana bisa mengakhiri perjalanan panjang penampilan mereka dengan menjadi juara di Indonesia Masters 2019. Tentunya itu akan manis dan mengharukan. Ya, bakal ada banyak penggemar bulutangkis yang mewek.

Toh, jadi juara atau tidak, Liliyana harus tetap mendapat penghormatan. PBSI memang berencana melangsungkan sesi perpisahan di penghujung turnamen, tepatnya sebelum dimulainya pertandingan final, Minggu (27/1/2019) untuk mengapresiasi jasa-jasa Liliyana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun