Apakah tampil di turnamen di awal tahun itu 'menyiksa' bagi pemain setelah menikmati jeda meski hanya sebentar? Bila diibaratkan seperti kinerja mesin, apakah beberapa pemain memang belum panas sehingga permainan mereka tidak maksimal di lapangan?
Pertanyaan-pertanyaan itu mendadak muncul di benak saya menyusul hasil-hasil pahit dari turnamen Malaysia Masters 2019 yang harus diterima oleh pecinta bulutangkis Indonesia.
Ya, babak 16 besar alias putaran kedua (round 2) turnamen bulu tangkis Malaysia Masters 2019 yang digelar Kamis (17/1/2019) pagi hingga tadi malam, memunculkan hasil-hasil pahit bagi Indonesia.
Beberapa pebulu tangkis top Pelatnas yang menjadi andalan Indonesia, berguguran. Â Mereka gagal melanjutkan langkah ke perempat final turnamen BWF World Tour Super 500 berhadiah total 350 ribu dolar ini.
Tersingkirnya beberapa pemain top Indonesia tersebut cukup mengejutkan. Meski memang, ada beberapa pemain Indonesia yang harus berhadapan dengan pemain top dunia yang di atas kertas mereka kalah peringkat maupun kalah head to head.
Ambil contoh tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie. Sebagai pecinta bulutangkis, saya sempat berharap Jojo--panggilan Jonatan Christie bisa menggebrak di awal tahun. Setelah tidak mampu memenangi gelar di turnamen BWF World Tour sepanjang tahun 2018 lalu, peraih medali emas Asian Games 2018 ini pastinya juga ingin meraih hasil lebih bagus di tahun 2019.
Harapan itu sempat mendapatkan pembenaran awal ketika di babak 32 besar, Jojo tampil trengginas ketika mengalahkan pemain Denmark, Jan o Jorgensen, 21-16, 21-15. Namun, Jojo ternyata tak mampu melangkah jauh di Malaysia Masters 2019 yang merupakan turnamen perdananya di tahun ini.
Jonatan terhenti di putaran kedua setelah kalah dari lawan yang selama ini memang sulit dikalahkannya, Chen Long. Petang kemarin, dia kalah straight game 15-21, 18-21 dalam waktu 45 menit dari pemain Tiongkok peraih medali emas Olimpiade 2016 tersebut.
Selama ini, Jojo memang seperti belum menemukan 'jurus jitu' bila bertemu dengan Chen Long. Dia kesulitan untuk memenangi pertandingan. Di tahun 2018 lalu, dia kalah di perempat final French Open 2018. Dia juga takluk dari Chen Long di pertandingan ketiga final beregu Asian Games 2018.
Bagi Jojo, hasil ini tidak lebih bagus dari pencapaian Jojo di Malaysia Masters 2018 lalu. Kala itu, Jojo mampu lolos hingga perempat final sebelum dihentikan Viktor Axelsen lewat rubber game. Di akhir turnamen, Axelsen tampil sebagai juara.
Dengan demikian, di perempat final sektor tunggal putra, Indonesia kini tinggal berharap pada Anthony Sinisuka Ginting yang lolos setelah menang atas pemain India, Parupalli Kashyap, 21-17, 25-23.