Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Pemain Top Indonesia Berguguran di Malaysia Masters, Apa karena Belum Panas di Awal Tahun?

18 Januari 2019   08:13 Diperbarui: 18 Januari 2019   09:46 861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jonatan Christie terhenti di putaran kedua, karena 'belum panas;?/Foto: Tribunnnews

Cerita hampir serupa juga terjadi di tunggal putri. Satu-satunya harapan Indonesia, Fitriani juga belum mampu melaju ke perempat final. Fitriani takluk dari pemain Tiongkok unggulan 5, He Bingjiao. Fitri kalah straight game 14-21, 11-21.

Terlepas dari lawan yang dihadapi Fitri memang salah satu pemain peringkat top 10 dunia, dia juga tidak tampil bugar di Malaysia Masters 2019. Sebab, Fitri hanya memiliki waktu recovery kurang lebih dua hari setelah Minggu kemarin tampil di final Thailand Masters 2019 dan berhasil jadi juara.

Dengan tumbangnya Fitri, Indonesia berarti tidak punya wakil di perempat final sektor tunggal putri. Sebelumnya, dua tunggal putri andalan Indonesia, Ruselli Hartawan dan Gregoria Mariska Tunjung, langsung out di putaran pertama.

Juara bertahan ganda putra juga tumbang

Di sektor ganda, ceritanya berbeda. Beberapa pemain top tumbang bukan karena menghadapi unggulan. Tetapi mungkin seperti pertanyaan di awal tulisan ini "mereka belum panas".

Ambil contoh pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Datang ke Malaysia Masters 2019 dengan status juara bertahan, mereka sudah terhenti di putaran kedua.

Fajar/Rian, gagal pertahankan gealr/Foto; Twitter Badminton Ina
Fajar/Rian, gagal pertahankan gealr/Foto; Twitter Badminton Ina
Fajar/Rian yang menempati unggulan 5, di luar dugaan takluk dua game langsung dari ganda tuan rumah, Aaron Chia/Soh Wooi Yik 24-26, 15-21 dalam waktu cukup singkat, 38 menit.

Merujuk pada skor, terutama di game kedua dan juga cukup pendeknya durasi permainan tersebut, mudah menyebut Fajar/Rian tidak sedang tampil dalam permainan terbaik mereka.

Sangat berbeda ketika mereka tampil di putaran pertama saat melawan ganda Tiongkok, Huang Kaixiang/Wang Zekang dan menang straight game. Padahal, pasangan Malaysia tersebut tidak masuk dalam unggulan.

Dikutip dari Badminton Indonesia, Fajar mengakui bila pasangan Malaysia tersebut bermain lebih safe. "Sementara kami terlalu terburu pengen menekan, jadi malah balik keserang," ujar Fajar.

Hasil mengecewakan juga diraih pasangan ganda putra Berry Angriawan/Hardianto. Memang, Berry/Hardi tidak setenar Marcus Gideon/Kevin Sanjaya ataupun Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Namun, Berry/Hardianto merupakan salah satu ganda putra top di Pelatnas selain dua pasangan tersebut. Mereka bahkan pernah menjadi juara di Malaysia Masters tahun 2017 silam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun