Bila melihat siapa saja pemain yang dimainkan Klopp di laga ini, kita tahu Klopp akhirnya memilih opsi kedua. Liverpool tidak tampil dengan skuad terkuatnya. Klopp bahkan melakukan 9 (sembilan) perubahan pemain dari starting XI Liverpool biasanya.Â
Diantaranya pemain muda Rafael Camacho (18 tahun), Curtis Jones (17 tahun) yang melakukan debut di tim senior. Beberapa pemain yang biasanya jadi cadangan seperti kiper Simon Mignolet, Alberto Moreno, Daniel Sturridge dan Divoc Origi kali ini juga menjadi pemain inti.
Dengan komposisi pemain seperti itu, Liverpool tidak mampu tampil ganas seperti biasanya. Wolverhampton mampu unggul lebih dulu di menit ke-38 lewat gol Raul Jimenez. Liverpool mampu menyamakan skor 1-1 lewat gol Origi di menit ke-51. Namun, di menit ke-55, tuan rumah kembali unggul lewat gol Ruben Neves.
Di menit ke-70, Klopp mencoba memasukkan Roberto Firmino dan Mo Salah demi meningkatkan daya serang. Namun, Liverpool tidak mampu mencetak gol kedua. Skor 2-1 bertahan hingga akhir dan Liverpool pun tersingkir.
Bahkan, sudah jatuh, Liverpool 'ketiban tangga' pula. Ya, selain tersingkir, Liverpool juga harus merelakan salah satu bek andalan, Dejan Lovren masuk ruang perawatan.
Oleh Klopp, Lovren dimainkan sebagai starter. Namun, laga baru berjalan enam menit, bek Timnas Kroasia ini cedera dan tidak dapat melanjutkan laga. Dia lantas digantikan pemain yang baru berusia 16 tahun asal Belanda, Ki-Jana Hoever.
Dalam wawancara dengan website resmi klub, Klopp menyebut setelah jadwal ketat dan padat di akhir tahun, terutama setelah bertemu Manchester City pada tengah pekan lalu, beberapa pemainnya memang bermasalah dengan kebugaran.
Beberapa pemain yang rencana awalnya akan diturunkan di laga ini seperti Adam Llana dan juga Jordan Henderson, ternyata kondisinya kurang fit. Malah, Lovren yang awalnya tidak ada dalam rencana, terpaksa dimainkan.
"Dejan sebenarnya tidak ada dalam rencana. Dia seharusnya hanya di bangku cadangan karena telah sering bermain. Namun, dia akhirnya bermain. Lalu, yang terjadi terjadilah," ujar Klopp.
Klopp sebenarnya tahu, Wolves tim yang ulet. Ketika Liverpool menang 2-0 di Liga Inggris, dia menyebut kemenangan itu tidak diraih dengan mudah. Dari situ, dia sebenarnya tahu, Wolves tidak bisa dihadapi dengan tim pelapis.
"Apakah mereka kali ini tampil lebih baik? Bukan tugas saya menjawabnya. Yang jelas, tim mereka tidak banyak berubah. Masalahnya, dalam bebrapa pekan terakhir, kami memainkan tim yang sama di ejumlah pertandingan berat. Karenanya, saya melakukan perubahan pemain karena harus melakukannya, bukan karena keinginan," ujar Klopp.