Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Real Madrid yang Kini "Akrab" dengan Kekalahan

7 Januari 2019   17:38 Diperbarui: 7 Januari 2019   21:44 1312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan, Madrid harus benar-benar mulai berhati-hati. Sebab, bila tren buruk ini berlanjut, bukan hanya gelar yang pasti lepas, mereka juga bisa-bisa tidak mendapatkan tiket tampil ke Liga Champions musim depan.

Sebab, mulai akrabnya Real Madrid dengan kekalahan itu membuat posisi mereka di klasemen kini terlihat absurd. Madrid tidak lagi berada di empat besar. Di klasemen, Madrid ada di peringkat 5 dengan 30 poin.

Bila tidak segera berbenah, bukan tidak mungkin, Sergio Ramos dkk bisa mengakhiri kompetisi dengan finish di luar empat besar. Itu artinya, mereka bakal absen dari Liga Champions musim depan. Ah, rasanya sulit membayangkan bila Liga Champions tidak ada Real Madrid.   

Kabar bagusnya, Liga Spanyol masih menyisakan 20 pertandingan. Masih ada banyak kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik. Seperti kata Sergio Ramos dalam wawancara dengan media Spanyol, Marca.

"Tim ini butuh perubahan dan reaksi. Masalah akan selalu muncul tetapi solusi juga selalu ada. Kami tahu caranya keluar dari situasi ini tanpa harus cemas. Kami akan berjuang hingga akhir meski orang-orang menganggap kami sudah out dari persaingan," ujar Ramos.

Sementara Luka Modric menyebut penampilan kurang bagus Madrid di musim 2018/19 bukan soal keberuntungan atau tidak. Namun, dia menilai ada beberapa pemain Madrid yang tidak tampil dalam bentuk penampilan terbaiknya.

Pada akhirnya, rentetan dua hasil buruk di awal tahun ini menjadi 'lampu kuning' bagi pelatih Real Madrid, Santiago Solari. Dia harus bisa membawa Madrid menang saat menjamu Leganes di Copa del Rey (10/1/2019) dan melawan Real Betis di Liga Spanyol (14/1/2019). 

Sebab, bila Los Blancos tidak bisa keluar dari tren hasil buruk, bukan tidak mungkin Madrid akan kembali pada 'hobi' lama mereka. Ya, Solari bisa saja bernasib seperti Julen Lopetegui yang dipecat pada Oktober 2018 lalu.

Menarik ditunggu bagaimana reaksi Real Madrid di 20 laga berikutnya. Setelah kemalangan yang menimpa, apakah Sergio Ramos dkk bisa merasakan akhir bahagia seperti halnya Chris Gardner di The Pursuit of Happyness? Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun