Akhir pekan kemarin, rumah saya kedatangan tamu. Seorang kawan lama yang masih berstatus "pasangan baru" karena usia pernikahannya baru beberapa bulan. Dia berkunjung sembari mengenalkan istri barunya.
Selama kurang lebih satu jam, kami---saya dan istri bersama dia dan istrinya--mengobrol banyak hal. Tentu saja tidak berlangsung adem ayem karena terkadang diselingi suara 'debat kusir' dua anak saya.Â
Kami mengobrol mulai dari pekerjaannya sekarang, dinamika perpolitikan, hingga kesukaannya pada sepak bola. Tak lupa, tentang keinginannya untuk segera memiliki hunian baru. Â Â
Dia bercerita, setelah menikah, mereka masih tinggal di rumah orang tua kawan saya tersebut. Orang tua mereka tidak keberatan bila mereka tinggal di sana. Selain karena rumahnya cukup luas dan masih ada kamar yang kosong, kebetulan rumah tersebut tidak terlalu jauh dari tempat kerjanya. Namun, dia mengaku ingin segera memiliki rumah sendiri.
Dan memang, memiliki hunian yang nyaman setelah menikah, tentunya menjadi idaman bagi setiap pasangan muda. Hanya saja, perlu 'perjuangan berat' untuk bisa memiliki hunian. Sebab, membeli rumah tidak semudah seperti membeli tahu bulat di pinggir jalan.
Saya lantas bercerita, tepatnya berbagi pengalaman dan saran tentang masa perjuangan di awal membeli rumah dulu. Dari rajin ke pameran perumahan untuk nanya-nanya dan berburu brosur, melakukan cek lokasi beberapa perumahan yang ditaksir di brosur tersebut, lalu menentukan lokasi perumahan mana yang akan dibeli. Dan, setelah semuanya oke, masuk pada bagian yang paling krusial, yakni pembayaran uang muka.
Pendek kata, ada beberapa 'bekal' yang perlu dipersiapkan sebelum membeli rumah. Dari beberapa bekal, yang paling penting tentunya memiliki duit cukup untuk membayar uang muka rumah. Sebab, pembayaran DP rumah yang tentu saja mencapai puluhan juta, acapkali membuat pasangan muda menunda niat untuk memiliki hunian.
Apalagi, harga rumah sekarang dibandingkan ketika masa perjuangan saya dulu (tahun 2010), harganya sudah berlipat-lipat lebih mahal. Di Sidoarjo saja, untuk rumah dengan luas tanah 7x15, rata-rata sudah di atas 700-800 juta.
Karenanya, bagi sampean (Anda) yang ingin membeli hunian, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan. Seperti mengurangi pengeluaran yang bersifat konsumtif dan mulai menyisihkannya untuk menabung. Meski, menabung bukanlah hal yang mudah merujuk pengeluaran bulanan yang semakin mahal.
Nah, bagi sampean yang kini sedang berjuang mengumpulkan uang untuk membayar uang rumah ataupun apartemen, sampean bisa melakukan beberapa hal yang mungkin sepele tetapi manfaatnya bisa luar biasa.
Membuat rencana belanja bulanan, hindari pembelian impulsif