Putaran pertama (babak 32 besar) turnamen bulutangkis Japan Open 2018 yang dimulai Selasa (11/9/2018), langsung memunculkan kejutan menyesakkan bagi Indonesia untuk tidak menyebut kekhawatiran yang akhirnya menjadi kenyataan.
Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie yang pada dua pekan lalu meraih medali emas bulutangkis nomor perorangan di Asian Games 2018, langsung tereliminasi. Jojo--panggilan Jonatan Christie---dikalahkan pemain India Prannoy H.S, dua game langsung, 18-21, 17-21.
Bagi sebagian orang, kekalahan Jonatan di babak awal Japan Open2018 ini sebuah kejutan tak terduga. Jojo yang tampil nyaris sempurna dari sisi fokus dan endurance di Asian Games 2018, justru tak berkutik di Japan Open 2018.Â
Namun, bagi sebagian pecinta bulutangkis, kekalahan ini seperti kekhawatiran yang menjadi kenyataan bila merujuk pemain 20 tahun ini memang acapkali tampil tidak konsisten di turnamen BWF Tour.
Seperti yang telah saya ulas di tulisan di Kompasiana sebelumnya, Japan Open 2018 Dimulai, Ujian Konsistensi Jojo dan RekanÂ
Japan Open 2018 akan menjadi ujian konsistensi bagi Jojo. Penampilan hebatnya di Asian Games 2018 diharapkan menjadi titik balik untuk 'sembuh' dari penyakit lamanya. Sebelumnya, Jojo memang kerapkali tampil labil di turnamen BWF World Tour. Faktanya, dia lebih sering hanya jadi pengembira di babak-babak awal.
Seperti di Indonesia Open 2018 yang digelar di Jakarta pada awal Juli lalu, Jojo langsung out di round 1. Pun, di Kejuaraan Dunia (World Championship) 2018 di Nanjing, Tiongkok pada awal Agustus lalu, Jojo juga langsung kalah di putaran pertama dari pemain Malaysia, Daren Liew.
Bahkan, di Japan Open tahun 2017 lalu, Jojo juga langsung out di round 1. Padahal, sepekan sebelumnya, Jojo tampil luar biasa di Korea Open 2017 dengan menembus final, meski akhirnya dikalahkan rekannya di pelatnas, Antony Sinisuka Ginting
Pertanyaannya, mengapa Jojo langsung kalah di babak awal Japan Open 2018 ?
Sedari tadi siang, saya cukup "kenyang" membaca komentar-komentar warganet alias netizen di kolom komentar akun media sosial yang menginformasikan perihal kekalahan Jojo di Japan Open 2018. Komentarnya ribuan.
Dan, dari ribuan komentar tersebut, isinya beragam. Ada yang menguatkan Jojo untuk segera move on dari kekalahan tersebut dengan menyebut "belum rezekinya". Ada yang datar berucap "bener kan kata gua, dia sulit tampil konsisten". Malah ada yang sadis mem-bully (nggak perlu ditulis seperti apa bully-an nya).