Bulutangkis Indonesia tengah menikmati masa ceria. Kontingen bulutangkis Indonesia tampil membanggakan di Asian Games 2018. Ditarget meraih satu medali emas, pebulutangkis-pebulutangkis Indonesia malah berhasil meraih dua medali emas, dua medali perak dan juga empat perunggu.
Prestasi kontingen bulutangkis Indonesia di Asian Games 2018 ini jauh lebih baik dari capaian di Asian Games 2014 ketika meraih satu medali emas, satu medali perak dan satu medali perunggu.
Lepas dari Asian Games 2018, pebulutangkis-pebulutangkis Indonesia masih bisa melanjutkan keceriaan. Kebetulan, selama September (yang identik dengan September ceria), sedikitnya lima turnamen BWF Tour dari level Super 100 hingga level Super 1000 siap digelar. Ya, September akan menjadi bulan sibuk bagi pebulutangkis-pebulutangkis Indonesia.
Jadwal padat di bulan September akan dimulai dengan turnamen bulutangkis Hyderabad Open 2018 yang mulai digelar Selasa (4/9/2018) hari ini di Hyerabad, India. Indonesia mengirimkan pemain-pemain muda dengan 'jam terbang' di level senior di turnamen BWF Tour level Super 100.
Sementara pemain-pemain senior yang baru saja berpeluh keringat di Asian Games, masih menjalani masa relaksasi sembari berlatih sebelum kembali tampil bermain di turnamen Japan Open 2018 yang dimulai 11 September mendatang.
Lalu, bagaimana peluang Indonesia di Hyderabad Open 2018?
Ada cukup banyak pemain yang tampil di Hyderabad Open 2018. Total ada 29 pemain Indonesia yang akan bertanding di turnamen yang baru digelar ini. Rata-rata usianya masih 19-21 tahun. Meski begitu, jam terbang mereka di level internasional sudah lumayan tinggi.
Dari 29 pemaint tersebut, sebanyak 21 pemain akan langsung tampil di babak utama. Rinciannya, enam pemain tunggal putra, empat pemain tunggal putri, dua ganda putra, enam ganda putri dan tiga ganda campuran. Di tunggal putra ada nama Firman Abdul Kholik dan Panji Ahmad Maulana.
PBSI coba mainkan Dinar/Ruselli di ganda putri
Sementara delapan pemain harus harus melakoni babak kualifikasi terlebih dulu. Pasalnya, peringkat BWF mereka masih rendah. Karenanya, Â mereka harus berebut "tiket tampil" di babak utama melalui jalur kualifikasi.Â