Apa kabar para pebulutangkis muda masa depan Indonesia yang sejak Rabu (18/7) lalu tampil di Asia Junior Championship (AJC) 2018 alias Kejuaraan Asia Junior nomor perorangan?
Gaung kejuaraan yang mempertemukan pebulutangkis-pebulutangkis potensial berusia di bawah 19 tahun se-Asia ini mungkin kalah dari turnamen Singapore Open 2018 yang tengah berlangsung, serta gebyar persiapan BWF World Championship 2018 alias Kejuaraan Dunia yang digelar di Nanjing, Tiongkok pada akhir Juli nanti.
Toh, mengikuti penampilan pebulutangkis-pebulutangkis muda Indonesia di ajang tahunan yang digelar sejak 1997 ini juga tidak kalah menarik dibanding mengikuti perkembangan senior-seniornya. Lalu, bagaimana kabar perjuangan pemain-pemain muda Indonesia di AJC 2018 yang dimainkan di Jaya Raya Sport Hall Training Center, Jakarta?
Kabar pahit terjadi di babak perempat final yang digelar Jumat (20/7/2018) kemarin. Pemain-pemain Indonesia bertumbangan. Dari 10 pemain Indonesia yang tampil, ada enam (6) pemain yang tereliminasi. Ironisnya, beberapa di antaranya merupakan pemain unggulan utama. Salah satu pemain Indonesia yang out di perempat final adalah pasangan ganda campuran, Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Rahmadanti.
Rehan/Siti yang merupakan unggulan 1 ganda campuran dan juga juara Asia Junior Championship 2017, gagal mempertahankan gelarnya setelah dikalahkan ganda Korea unggulan 6 di perempat final. Selain Rehan/Siti, pasangan Pramudya Kusumawardana Riyanto/Ribka Sugiarto juga terhenti di perempat final. Sehingga, perwakilan Indonesia di ganda campuran "sold out" alias habis, menyusul sektor tunggal putri yang lebih dulu ludes. Tidak ada wakil Indonesia dari dua nomor ini di semifinal.
Kabar bagusnya, Indonesia masih memiliki empat pemain yang akan tampil di semifinal dan berjuang memperebutkan "tiket" tampil di final. Di sektor tunggal putra, Ikhsan Leonardo Rumbay jadi satu-satunya harapan di tunggal putra setelah Christian Adinata dan Alberto Alvin Yulianto terhenti di perempat final.
Tunggal putra masa depan Indonesia ini berhasil lolos ke semifinal Asia Junior Championships 2018 usai mengalahkan pemain Malaysia, Tze Yong NG. Ikhsan yang menjadi unggulan 4, menang straight game 21-14 dan 21-19 dalam waktu 50 menit. Meski bisa menang 2 game langsung, Ikhsan mengaku sempat tegang di lapangan. Kekalahan di babak delapan besar AJC tahun lalu, rupanya masih menghantuinya. "Saya masih kepikiran tahun lalu, saya kalah di delapan besar karena cedera," ujarnya seperti dikutip dari badmintonindonesia.org.
Di semifinal, pebulutangkis berusia 18 tahun kelahiran Tomohon, Sulawesi Utara ini akan berhadapan dengan pemain India unggulan 6, Lakshya Sen, India. Pemain India ini membuat kejutan dengan memulangkan pemain unggulan 2 asal Tiongkok, Li Shifeng di perempat final.
Sementara di sektor ganda putra, Indonesia punya pasangan Ghifari Anandaffa Prihardika/Pramudya Kusumawardana Riyanto yang berhasil lolos ke semifinal. Ghifari/Pramudya yang menjadi unggulan 4, lolos ke babak empat besar setelah mengalahkan ganda Malaysia, Yee Jun Chang/Hon Jian Choong. Tentunya ada harapan agar Ghifari/Pramudya bisa lolos ke final. Namun, mereka harus tampil hebat di semifinal. Sebab, mereka akan bertemu unggulan 1 asal Tiongkok, Di Zijian/Wang Chang.
Yang paling menarik adalah menyoroti kiprah ganda putri masa depan Indonesia. Ada 2 ganda putri Indonesia yang berhasil lolos ke semifinal. Yakni pasangan Agatha Imanuela/Siti Fadia Silva dan Febrina Dwipuji Kusuma/Ribka Sugiarto. Menarik karena keduanya tidak saling berhadapan di semifinal. Artinya, ada peluang untuk terciptanya final sesama pemain Indonesia di final.
Ya, ada kemungkinan terjadi final sesama pemain Indonesia di sektor ganda putri. Bila kemungkinan itu terwujud, Indonesia pasti meraih minimal satu gelar di Asia Junior Championships 2018. Dan yang pasti, Indonesia telah punya ganda putri masa depan. Terlebih, Agatha/Siti akan tampil di Kejuaraan Dunia 2018 pada akhir Juli nanti.