Kiper Willy Caballero yang membuat blunder parah kala melawan Kroasia, kali ini diparkir. Posisinya digantikan Franco Armani. Marcos Rojo, Ever Banega, Angel Di Maria dan Gonzalo Higuain, kali ini jadi starter. Higuain mengisi posisi Sergio Aguero dan menjadi tandem Messi.
Namun, yang terpenting sejatinya bukan sekadar pergantian pemain. Tapi lebih kepada mental tanding pemain-pemain Argentina. Kali ini, mereka bermain sebagai tim. Sebagai keluarga yang saling bekerja sama di lapangan demi satu tujuan: menang dan meloloskan Argentina ke babak 16 besar. Tidak ada tujuan lain semisal demi branding diri agar dilirik klub-klub top Eropa. Mereka menemukan kembali makna kenyamanan.
Bila memakai analogi burung, seekor burung akan bisa mengeluarkan kicauan terbaiknya bila dia merasa senang dengan kehidupannya. Namun, kicau mereka tidak akan bisa keluar sempurna bila merasa terkekang dan tidak nyaman. Pemain-pemain Argentina juga rasanya begitu.
Ever Banega yang menggantikan Enzo Perez, malam itu terbukti membuat permainan Argentina jadi lebih 'berwarna'. Tidak lagi satu warna alias monoton. Di menit ke-14, sebuah umpan jauh Banega mengarah kepada Messi yang sudah berlari ke sisi kiri pertahanan Nigeria. Dan, dengan kontrol sempurna yang diakhiri tendangan menyilang, Messi pun mencetak gol pertamanya di Piala Dunia 2018.
Selebrasi Messi, gambaran suasana batinnya
Pemandangan berikutnya, Anda bisa melihat gambaran suasana batin yang tengah dirasakan Messi dari cara dia melakukan selebrasi gol itu.
Messi tidak sedang 'menjemur baju' dengan mencopot jersey-nya lantas memegangi jersey dan menunjukkan namanya kepada suporter seperti yang acapkali dia lakukan di Barcelona. Tidak. Kali ini, dia langsung berlari ke pinggir lapangan, lantas bersimpuh seraya mengangkat kedua tangannya. Pandangannya takjim memandang ke arah langit.
Messi seperti sedang berterima kasih kepada Tuhan. Dia berterima kasih karena Tuhan sangat baik telah memberinya 'jalan keluar' dari situasi sulit yang dialaminya sejak Piala Dunia 2018 digelar.
Nigeria sempat menyamakan skor lewat penalti Victor Moses di menit ke-51. Dan bila saja skor berakhir imbang, maka Nigeria-lah yang akan lolos. Argentina akan pulang. Namun, Argentina menolak skenario itu.Â
Di menit ke-86, sepakan  Marcos Rojo membawa Argentina menang 2-1. Dan, lihatlah betapa bahagianya Messi yang lantas naik ke punggung Rojo. Semua pemain Argentina lantas menghampiri keduanya. Mereka berpelukan dan berbagi kegembiraan.
"I knew that God was with us and that he wouldn't let us miss out," Messi dikutip dari sini.Â