Nah, yang menarik adalah laga akhir di Grup B yang digelar tiga jam kemudian. Tiga tim di grup B, Spanyol, Portugal dan Iran berebut "dua tiket" lolos ke babak 16 besar. Dengan mengetahui hasil di Grup A, selain ingin lolos, bila harus memilih, ketiganya tentu tidak berharap bertemu Uruguay yang tengah on fire. Artinya, mereka ingin menjadi juara grup sehingga bertemu Rusia saja.
Yang terjadi, lewat drama gol menit akhir yang diputuskan oleh VAR, Spanyol yang sempat tertinggal dua kali, bisa bermain 2-2 dengan Maroko. Sementara Portugal yang diwarnai kegagalan penalti Cristiano Ronaldo dan keputusan VAR untuk penalti Iran di menit akhir, akhirnya bermain 1-1.
Dengan begitu, Spanyol yang memang mengincar juara Grup B, berada di puncak dan akan menghadapi Rusia di babak 16 besar karena meski sama-sama mengumpulkan 5 poin tetapi unggul jumlah gol yang dicetak dari Portugal (6-5 berbanding 5-4). Sementara Portugal yang jadi runner up, akan bertemu tim pemilik pertahanan kokoh, Uruguay yang belum kemasukan gol di tiga laga.
Drama-drama menegangkan seperti itu rasanya juga akan terjadi di grup-grup lainnya. Malam nanti, di grup C, Prancis dan Denmark akan bertemu untuk berebut juara Grup C. Sementara Australia juga masih mengintip peluang lolos dengan berharap Denmark kalah dan mereka menang atas Peru.
Aturan di Piala Dunia 2018, untuk penentuan lolos bila dua tim memiliki poin sama, selisih gol-lah yang utama (bukan head to head dua tim). Karenanya, bila Australia menang, mereka masih punya peluang, tinggal menunggu hasl akhir Prancis-Denmark.
Sementara di grup D, Kroasia yang sudah lolos akan bertemu Islandia. Dan Argentina akan mencoba menyelamatkan nasib mereka di Piala Dunia 2018 saat menghadapi Nigeria. Tiga tim masih berpeluang mendampingi Kroasia. Siapa yang akhirnya lolos?
Apapun masih bisa terjadi. Nigeria yang dalam empat pertemuan di Piala Dunia sebelumnya selalu kalah dari Argentina, bisa menang. Argentina juga bisa move on dari penampilan buruk saat kalah dari Kroasia di laga sebelumnya. Dan, Islandia juga bisa menang karena terbantu kebijakan Kroasia yang akan mencadangkan beberapa pemain inti yang terkena kartu kuning demi fokus ke babak 16 besar.
Apakah akan ada "sepak bola gajah" demi menghindari lawan di babak 16 besar. Rasanya Piala Dunia tidak akan sebegitu pilu dan bikin mengelus dada seperti Piala Tiger edisi 1998 silam. Terlebih, kecuali  Prancis yang sudah blak-blakan menyebut ingin menghindari perjumpaan dengan Kroasia di babak 16 besar--fokus tim-tim di Grup C dan D sejatinya lebih ingin lolos, tak peduli siapa lawan di babak 16 besar.
Jadi, bagaimana prediksi sampean perihal tim-tim yang akan lolos ke babak 16 besar dari Grup C dan D. Apakah Argentina, sang juara dunia dua kali dan finalis Piala Dunia 2014 ini akan bisa memperpanjang nafas atau malah mengulang aib di Piala Dunia 2002 silam saat mereka pulang cepat. Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H