Ini yang tidak boleh dilakukan dalam salam stempel
Namun, tidak selalu salam tempel ketika Lebaran ini berdampak bagus. Bila dilakukan secara salah, salam tempel juga bisa berakibat buruk pada tumbuh kembang anak sehingga seharusnya tidak boleh dilakukan.
Lalu, apa yang tidak boleh dilakukan saat salam tempel ketika Lebaran tiba? Yang tidak boleh adalah ketika kita entah secara sadar atau tanpa sadar, justru telah menanamkan karakter "pengemis" yang suka meminta-minta kepada anak-anak kita.
Mungkin secara tidak sadar, kita pernah berkata begini: "nak, itu lho ada om/tante datang, sana sungkem terus minta salam tempel". Atau malah secara sadar, kta mendorong anak agar 'menagih' salam tempel ketika berkunjung ke rumah kerabat ketika Lebaran. Semisal berucap "nanti kalau di rumah eyang ketemu om/tante A, jangan lupa minta salam tempel".
Mungkin niat kita cuma bercanda, tetapi bagi si anak, boleh jadi ucapan itu tidak dianggap bercanda. Sehingga, yang muncul dalam pikiran mereka, Lebaran adalah saatnya meminta-minta dan mengharapkan pemberian orang lain.
Bila sudah seperti itu, akan mengkhawatirkan bila mereka tumbuh besar sebagai pribadi yang lebih senang bila "tangannya berada di bawah" alias suka mengharapkan pemberian orang lain dibanding "tangan berada di atas" yang mau berbagi dengan orang lain.
Karenanya, jangan sesekali mengajari anak-anak kita untuk meminta-minta ketika Lebaran. Kalaupun mereka diberi dan menerima salam tempel, tanamkan kepada mereka untuk tidak lupa berucap terima kasih. Dan bila sudah sampai rumah hendaknya kita bekali mereka dengan pesan "nanti kalau kakak/adik ketika besar, juga harus senang berbagi ya". Bukankah ucapan orang tua itu doa yang bisa mengetuk "pintu-pintu" langit. SalamÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI