Tidak ada orang yang mau sakit. Terlebih bila penyakitnya berbahaya seperti kanker yang merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di Indonesia. Masalahnya, tidak banyak yang sadar bisa terpapar kanker melalui gaya hidup, pola makan tidak sehat, serta rendahnya kesadaran untuk mencegah penyakit akibat pertumbuhan sel kanker yang dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya dan menyebabkan kematian.
Nyatanya, jumlah penderita kanker di Indonesia sangat tinggi. Hal ini terlihat dari berbagai data kanker yang dipublikasikan baik oleh pemerintah maupun lembaga-lembaga kanker. Bahkan menurut WHO, pada tahun 2030 akan terjadi lonjakan penderita kanker di Indonesia dalam jumlah yang mengkhawatirkan.
Ironisnya, pasien kanker acapkali baru dirujuk ke rumah sakit ketika kondisinya sudah stadium lanjut. Sementara, tidak banyak dokter dan rumah sakit di Indonesia yang bisa menangani penyakit kanker. Tidak semua provinsi memiliki rumah sakit dengan penanganan kankernya. Jumlah sumber daya manusia dan infrastruktur kesehatan yang terbatas ini menjadi tantangan dalam penanganan kasus kanker.
Butuh Sinergi dalam Penanganan (Pasien) Kanker
Dan, tantangan dalam penanganan kasus kanker ini tidak hanya menjadi tugas dari pemerintah. Semua pihak juga bisa ikut terlibat dalam. Komitmen untuk ikut terlibat aktif dalam penanganan kasus kanker di Indonesia, juga dilakukan Prudential Indonesia.
Seperti pada akhir Maret 2018 lalu, Prudential Indonesia, bekerja sama dengan Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI), merealisasikan komitmennya dengan menyerahkan donasi sebesar Rp 4.5 miliar untuk renovasi bangsal di Rumah Sakit Kanker Dharmais. Rumah Sakit Kanker Dharmais merupakan satu dari sedikit rumah sakit di Indonesia yang concern dalam pengananan kanker.
Memperingati berjalannya bisnis syariahnya yang ke-10 tahun pada 2017 lalu, Prudential berkomitmen untuk menyumbangkan sejumlah uang dari dana perusahaan untuk setiap pembelian polis PRUsyariah di tahun 2017. Jumlah dana yang telah mencapai Rp 4.5 miliar tersebut akan digunakan untuk membangun bangsal, area tunggu, ruang konsultasi, ruang perawatan dan sejumlah fasilitas lainnya yang dikhususkan untuk para remaja penderita kanker di Rumah Sakit Kanker Dharmais. Â
Presiden Direktur Prudential Indonesia, Jens Reisch menjelaskan, kegiatan corporate social responsibility selalu menjadi prioritas dan fokus Prudential Indonesia. Menurutnya, komitmen Prudential terhadap perawatan penyakit Kanker di Indonesia sudah dimulai seperti 13 tahun lalu saat bersama YOAI membuka bangsal bagi anak-anak penderita kanker di RS Kanker Dharmais.
"Tahun lalu kami sangat bersyukur atas perkembangan bisnis syariah kami selama 10 tahun. Kami sangat senang bisa berbagi kebahagiaan lewat donasi dari PRUsyariah yang kami harap dapat bermanfaat bagi pengembangan perawatan kanker, khususnya melalui Yayasan Onkologi Anak Indonesia dan Rumah Sakit Kanker Dharmais," ujar Jens Reisch.
Visi Misi Penanganan Kanker Telah Dimulai Sejak 2003
Prudential Indonesia telah bermitra dengan YOAI sejak tahun 2003. Hingga hari ini, perkembangan dalam menjalankan visi misi penanganan kanker, terus berlanjut. "Lewat kerja sama ini, sejumlah inisiatif telah kami lakukan seperti pemberian bantuan pengobatan, pembuatan bangsal, seminar pengenalan dini kanker pada anak, dan donasi mesin Apheresis ke tujuh rumah sakit di berbagai kota. Ke depannya, kami berharap kontribusi yang dapat kami berikan bersama para donatur bagi para pasien kanker di Indonesia bisa semakin besar lagi," jelas Rahmi Adi Putra Tahir, Ketua Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI).