Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Gagal Juara di New Zealand Open, Selanjutnya Bagaimana PBSI?

6 Mei 2018   17:03 Diperbarui: 6 Mei 2018   18:13 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jonatan Christie tak mampu meneruskan rapor positif melawan Lin Dan/Foto: badmintonindonesia.org

Kegagalan kembali dialami pebulutangkis-pebulutangkis Indonesia yang tampil di turnamen bulutangkis New Zealand Open 2018. Peluang meraih dua gelar di nomor tunggal putra dan ganda putra akhirnya melayang. Itu setelah dua wakil Indonesia, Jonatan Christie dan ganda putra, Berry Angriawan/Hardianto, takluk di final yang digelar, Minggu (6/5/2018) siang. Final New Zealand Open 2018 yang awalnya menjanjikan kabar bagus, justru berakhir sedih bagi Indonesia.

Sebelum final digelar, optimisme memang sempat mencuat bahwa Indonesia bisa membawa pulang dua trofi. Saya pun ikut merasa yakin, Jonatan Christie dan Berry/Hardianto bisa juara sekaligus meraih gelar pertama mereka di tahun 2018. Meski memang, lawan yang dihadapi bukan sembarangan.

Jonatan Christie Gagal Ulangi Kemenangan atas Lin Dan

Keyakinan saya bukan tanpa dasar. Jonatan Christie yang menghadapi pemain senior Tiongkok, Lin Dan, punya rapor bagus dalam pertemuan terakhir melawan peraih medali emas Olimpiade 2008 dan 2012 yang kini berusia 34 tahun.

Pada pertengahan November 2017 lalu Jojo--sapaan Jonatan Christie--mengalahkan Lin Dan di putaran pertama China Open. Kemenangan ini membuat Jojo memperbaiki rekor pertemuannya dengan Lin Dan menjadi 2-3. Sebelumnya, Jojo juga pernah mengalahkan sang idola di putaran dua Indonesia Open 2016 di Jakarta. "Dia adalah pemain idola saya. Pemain ini kelasnya beda, saya masih dibawah dia," ujar Jojo kala itu.

Sayangnya, di final New Zealand Open yang layak disebut di final ideal karena mempertemukan unggulan 1-2 serta menjadi pertemuan keenam mereka, Jojo tidak bermain dalam top form. Dikutip dari bwf.tournament.software, Jojo kalah 14-21, 19-21. Yang bikin nyesek, di game kedua, Jonatan sebenarnya hampir menang karena sempat unggul jauh.

Jonatan Christie, kali ini gagal mengalahkan idolanya, Lin Dan di final New Zealand Open 2018/Foto: www.badmintonplanet.com
Jonatan Christie, kali ini gagal mengalahkan idolanya, Lin Dan di final New Zealand Open 2018/Foto: www.badmintonplanet.com
 Dia sempat unggul 18-13. Namun, beberapa kali netting yang gagal membuat Lin Dan bisa mengejar. Ketika skor 19-16, Lin Dan sempat kesal karena permintaannya agar area lapangannya dipel tidak dituruti hakim skor. Dia bahkan mengepel sendiri lapangan dengan handuknya.

Entah apakah itu strategi nya untuk 'mengembalikan' nafas ataukah karena energi marahnya, Lin Dan lantas mampu mendapatkan lima poin beruntun untuk menutup game kedua, 21-19 dan menjadi juara. Ini merupakan gelar perdana Lin Dan di tahun 2018 setelah Maret lalu gagal di final All England Open.

Sementara di final ganda putra yang juga mempertemukan unggulan 1-2, pasangan Berry Angriawan/Hardianto yang diharapkan tampil on form, justru takluk 17-21, 17-21 dari ganda Taiwan, Chen Hung Ling/Wang Chi-Lin.

Berry/Hardianto rupanya belum menemukan cara mengalahkan ganda Taiwan yang juga menaklukkan mereka di round 2 Indonesia Masters di Jakarta pada Januari 2018 lalu. Padahal, mereka sebelumnya tampil rapi kala mengalahkan ganda Thailand peraih medali SEA Games 2017, Bodin Isara/Nipitphon Phuangphuapet di semifinal.

Ganda putra Indonesia, Berry Angriawan/Hardianto kembali gagal mengalahkan ganda Taiwan, Chen Hung Ling/Wang Chi Lin/Foto: badmintonindonesia.org
Ganda putra Indonesia, Berry Angriawan/Hardianto kembali gagal mengalahkan ganda Taiwan, Chen Hung Ling/Wang Chi Lin/Foto: badmintonindonesia.org
Yang jelas, meski akhirnya gagal membawa pulang gelar dari New Zealand Open, apresiasi patut kita berikan kepada pemain-pemain Indonesia yang tampil di turnamen BWF World Tour level Super 300 ini. Terutama mereka yang berhasil melangkah jauh hingga final.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun