Kegagalan kembali dialami pebulutangkis-pebulutangkis Indonesia yang tampil di turnamen bulutangkis New Zealand Open 2018. Peluang meraih dua gelar di nomor tunggal putra dan ganda putra akhirnya melayang. Itu setelah dua wakil Indonesia, Jonatan Christie dan ganda putra, Berry Angriawan/Hardianto, takluk di final yang digelar, Minggu (6/5/2018) siang. Final New Zealand Open 2018 yang awalnya menjanjikan kabar bagus, justru berakhir sedih bagi Indonesia.
Sebelum final digelar, optimisme memang sempat mencuat bahwa Indonesia bisa membawa pulang dua trofi. Saya pun ikut merasa yakin, Jonatan Christie dan Berry/Hardianto bisa juara sekaligus meraih gelar pertama mereka di tahun 2018. Meski memang, lawan yang dihadapi bukan sembarangan.
Jonatan Christie Gagal Ulangi Kemenangan atas Lin Dan
Keyakinan saya bukan tanpa dasar. Jonatan Christie yang menghadapi pemain senior Tiongkok, Lin Dan, punya rapor bagus dalam pertemuan terakhir melawan peraih medali emas Olimpiade 2008 dan 2012 yang kini berusia 34 tahun.
Pada pertengahan November 2017 lalu Jojo--sapaan Jonatan Christie--mengalahkan Lin Dan di putaran pertama China Open. Kemenangan ini membuat Jojo memperbaiki rekor pertemuannya dengan Lin Dan menjadi 2-3. Sebelumnya, Jojo juga pernah mengalahkan sang idola di putaran dua Indonesia Open 2016 di Jakarta. "Dia adalah pemain idola saya. Pemain ini kelasnya beda, saya masih dibawah dia," ujar Jojo kala itu.
Sayangnya, di final New Zealand Open yang layak disebut di final ideal karena mempertemukan unggulan 1-2 serta menjadi pertemuan keenam mereka, Jojo tidak bermain dalam top form. Dikutip dari bwf.tournament.software, Jojo kalah 14-21, 19-21. Yang bikin nyesek, di game kedua, Jonatan sebenarnya hampir menang karena sempat unggul jauh.
Entah apakah itu strategi nya untuk 'mengembalikan' nafas ataukah karena energi marahnya, Lin Dan lantas mampu mendapatkan lima poin beruntun untuk menutup game kedua, 21-19 dan menjadi juara. Ini merupakan gelar perdana Lin Dan di tahun 2018 setelah Maret lalu gagal di final All England Open.
Sementara di final ganda putra yang juga mempertemukan unggulan 1-2, pasangan Berry Angriawan/Hardianto yang diharapkan tampil on form, justru takluk 17-21, 17-21 dari ganda Taiwan, Chen Hung Ling/Wang Chi-Lin.
Berry/Hardianto rupanya belum menemukan cara mengalahkan ganda Taiwan yang juga menaklukkan mereka di round 2 Indonesia Masters di Jakarta pada Januari 2018 lalu. Padahal, mereka sebelumnya tampil rapi kala mengalahkan ganda Thailand peraih medali SEA Games 2017, Bodin Isara/Nipitphon Phuangphuapet di semifinal.