Kekalahan Chelsea dari Crystal Palace pada akhir pekan kemarin, disyukuri oleh Tottenham Hotspur dan jutaan fans nya. Spurs beryukur karena kekalahan tak terduga itu membuat jarak poin mereka dengan Chelsea di klasemen Liga Inggris yang awalnya 10 kini tinggal 7 poin.
Namun, rasanya bukan hanya Spurs yang bersyukur. Jutaan penggemar Liga Inggris (kecuali fans Chelsea), juga girang dengan kabar kekalahan 1-2 Chelsea di kandang nya sendiri. Sebab, hasil itu membuat perburuan Liga Inggris yang sempat dianggap kurang menarik karena dominasi Chelsea, kini terlihat mulai kembali seru.
Seru karena Chelsea yang selama berpekan-pekan memimpin klasemen Liga Inggris, bahkan dengan margin 10 poin dari tim peringkat dua, kini terlihat mulai goyah. Bahkan, bukan tidak mungkin, dalam beberapa pekan ke depan, jarak dengan tim-tim di bawah nya bakal terus menipis. Mungkinkah Chelsea bakal terkejar?
Bila tidak segera move on dan memperbaiki penampilan, bukan kemustahilan bila Chelsea gagal meraih gelar juara Liga Inggris 2016/17 yang kini menyisakan sembilan pertandinganm. Apalagi, selama April ini, Chelsea akan melakoni serangkaian jadwal berat yang berpotensi menghambat perolehan poin mereka.
Jadwal berat Chelsea dimulai dengan menghadapi Manchester City di Stamford Bridge pada Kamis (6/4) dini hari nanti. Memang, di pertemuan pertama di markas City, Chelsea mampu unggul 3-1 pada laga panas yang berakhir dua kartu merah untuk City. Tetapi kali ini ceritanya sangat mungkin berbeda. City yang terobsesi mengamankan posisi empat besar, bakal tampil mati-matian untuk membalas kekalahan di pertemuan pertama.
Terlebih, tim asuhan Pep Guardiola ini baru saja mendapat “bantuan motivasi” dari Crystal Palace. Boleh jadi, pemain-pemain City berujar begini “Kalau Crystal Palace yang kini ada di peringkat 16 saja bisa menang di Stamford Bridge, kami juga bisa”.
Tiga hari setelah bentrok dengan Manchester City, Chelsea bakal meladeni tuan rumah AFC Bournemouth. Memang, pada 26 Desember 2016 lalu, Chelsea menang 3-0. Tapi itu di London. Di markas Bournemouth, ceritanya bisa beda. Sebab, Bournemouth yang kini ada di posisi 14 (34 poin), butuh poin untuk segera memastikan selamat dari ancaman degradasi. Fakta bahwa Crystal Palace yang ngotot menang demi menjauh dari degradasi, bisa menjadi gambaran laga ini bakal sulit bagi Chelsea.
Dan, pekan depan, Chelsea kembali melakoni laga berat, menantang Manchester United di Old Trafford. Memang, Chelsea nya Conte sudah dua kali mengalahkan MU nya Mourinho di Liga Inggris dan Piala FA. Tapi, sepertinya tidak mudah untuk bisa hat-trick menang atas MU yang butuh poin demi bisa masuk empat besar (zona Liga Champions).
Problem Chelsea lainnya, lini pertahanan mereka tidak lagi setangguh sebelum pergantian tahun. Faktanya, Chelsea kini sulit meraih cleen sheet di Premier League. Dalam empat laha terakhir di Liga Inggris, gawang Chelsea kemasukan lima gol. Kali terakhir gawang Thibaut Courtois tidak kemasukan gol terjadi pada 22 Januari lalu kala menang 2-0 atas Hull City. Boleh jadi, manajer tim-tim di Liga Inggris sudah mulai paham bagaimana cara menembus pertahanan solid Chelsea dengan skema 3-4-2 nya Conte.
Bila Conte tidak ingin dikenang sebagai manajer paling konyol yang membuang gelar Liga Inggris yang sudah di depan mata, pria asal Italia ini kudu segera membenahi kelemahan di timnya. Hasil perbaikan itu seharusnya sudah terlihat saat melawan City nanti. Sebab, bila tidak segera berbenah, Chelsea bisa kehilangan poin di laga-laga penting ke depan dan akhirnya tersusul Spurs.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H