Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Apa Kabar Pekan Perdana Liga Italia Serie A 2016/17?

24 Agustus 2016   09:36 Diperbarui: 24 Agustus 2016   23:40 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vincenzo Montella, debut manis untuk Milan/Twitter

Pelatih Luciano Spalletti memainkan formasi menyerang 4-3-3. Posisi Pjanic diisi pemain Argentina, Leandro Paredes dengan diapit Radja Nainggolan dan Kevin Strootman. Di depan, ada Stepahn El Shaaraway, Mohamed Salah dan Diego Perrotti. Skema ini terlihat sangat cocok untuk Roma. Empat gol Roma dibikin oleh Diego Perrotti (dua gol), Edin Dzeko dan Mohamed Salah.

Edin Dzeko, salah satu simbol keganasan Roma/Daily Mail
Edin Dzeko, salah satu simbol keganasan Roma/Daily Mail
Pekan depan, Roma akan menghadapi. Apakah Roma akan kembali ganas? Andai Roma selalu ganas di setiap laga, rasanya mereka bisa bersaing menjadi juara, bukan sekadar runner-up seperti musim-musim sebeumnya.

5. Sambutlah, Enrico Chiesa Junior

Di era 90-an, penggemar Serie A Italia pastinya akrab dengan nama Enrico Chiesa. Salah satu penyerang tajam yang pernah dimiliki Serie A. Nah, pada pekan perdana Serie A Italia 2016/17 diwarnai kejadian "come back" nya Chiesa. Tentu saja bukan Chiesa yang kembali bermain dari masa pensiunnya. Tetapi putra nya, Federico Chiesa yang kini membela Fiorentina.

Chiesa junior di Fiorentina/gazzeta.it
Chiesa junior di Fiorentina/gazzeta.it
Chiesa junior yang berposisi sebagai gelandang serang/winger, langsung dimainkan sebagai starter ketika Fiorentina menghadapi Juventus. Oleh pelatih Paulo Sousa, dia diplot sebagai penyerang sayap kanan dalam formasi 4-3-3. Namun, penampilannya kurang memuaskan. Maklum, yang dihadapi adalah tim juara bertahan dengan bek-bek terbaik yang dimilki Italia yakni trio Girogio Chiellini, Andrea Barzagli dan Leonardo Bonucci.

Federico Chiesa yang berusia 18 tahun, hanya bermain 45 menit dengan akurasi passing hanya 59 persen. Pada babak kedua, posisinya digantikan eks pemain Barcelona, Cristian Tello. Meksi begitu, Federico yang dipromosikan dari tim Fiorentina U-19, sempat mencatatkan tiga kali drible sukses untuk menusuk pertahanan lawan.

Media ternama Italia, La Gazzetta dello Sport menulis bahwa permainan Chiesa junior mirip dengan ayahnya. Seperti ayahnya, dia juga punya kecepatan dan keberanian mendrible bola melewati bek-bek lawan.

Selain Chiesa junior, di Fiorentina juga ada nama Ianis Hagi. Dari namanya, kita langsung paham bahwa dia adalah putra dari legenda sepak bola Rumania, Georghe Hagi. Namun, Ianis hanya berada di bangku cadangan tanpa turun bermain.

Jalan masih panjang bagi Chiesa junior dan Hagi Junior. Mereka masih punya banyak kesempatan bermain. Pekan depan, Fiorentina akan menjamu Chievo. Boleh jadi, keduanya akan dimainkan oleh Paulo Sousa. Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun