Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

10 Hal Menarik dari Pekan Kedua Liga Inggris

22 Agustus 2016   15:57 Diperbarui: 22 Agustus 2016   23:44 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antonio Conte, menang dramatis lagi/Daily Mail

3. Ah, Guardiola memang Oke

Ketika Pep Guardiola diperkenalkan sebagai pelatih Manchester City, tidak sedikit yang meragukan dia bakal sukses di Inggris. Para peragu Guardiola itu menganggap karier hebat sang pelatih bersama Barcelona dan Bayern Munchen, tidak akan berlanjut di City. Pasalnya, Liga Inggris disebut jauh lebih sulit ketimbang di Spanyol apalagi Jerman. Apalagi, City juga tak punya sejarah panjang layaknya Barca dan Bayern.

Yang terjadi, para peragu itu sepertinya harus mulai menganulir prediksinya terhadap Guardiola. Pelatih berusia 45 tahun ini nyatanya terlihat bisa mengubah City dari tim labil di musim lalu, menjadi tim yang konsisten menang. Dari dua laga, City terus menang: 2-1 atas Sunderland dan 4-1 atas tuan rumah Stoke City di pekan kedua, Sabtu (20/8). Itu belum termasuk kemenangan City 5-0 atas klub Rumania, Steau Bucharest pada laga pertama play off Liga Champions pada Rabu (17/8) lalu.

Guardiola terlihat telah menemukan pemain-pemain pilihannya di City. Dia juga leluasa memainkan skema, dari pola 4-2-3-1 saat lawan Sunderland, berganti pola 4-3-3 ketika melawan Stoke. Hasilnya sama-sama oke.

Satu lagi, pelatih yang telah dua kali meraih trofi Liga Champions ini juga tegas. Dia tak segan menepikan pemain bintang yang menurutnya bukan yang terbaik. Maka, pemain top seperti Joe Hart, Yaya Toure dan Samir Nasri pun ini jadi penghuni bangku cadangan.

4. Peran Baru David Silva

Sejak melakoni status sebagai pesepak bola kala membela Valencia pada 2004 lalu, David Silva telah “memilih setia” pada posisi gelandang serang/winger. Posisi itu yang membuat namanya menjadi pemain besar.

Ketika pindah ke City pada 2010 lalu, Silva juga tetap bermain di posisi itu. Lewat akurasi umpan dan kemampuan drible melewati pemain lawan, dia menjadi pemain tengah City yang paling sering menciptakan peluang menjadi gol.

David Silva, memainkan peran baru/Daily Mail
David Silva, memainkan peran baru/Daily Mail
Kini, di era Guardiola, Silva harus “berpisah” dengan posiis favoritnya itu. Oleh Guardiola, Silva diplot sebagai gelandang bertahan dalam formasi 4-2-3-1. Dia dimainkan bersama Fernandinho. Guardiola rupanya ingin menghidupkan kenangan duet Sergio Busquets dan Xavi Hernandez di Barca dulu dalam wujud Fernandinho-Silva.

Hasilnya, Silva terlihat langsung jatuh cinta dengan posisi baru nya itu. Apalagi, Guardiola membebaskan dirinya untuk bergerak ke mana saja. Meski tidak lagi sering naik ke depan seperti musim lalu, tetapi Silva tetap menjadi sumber kreativitas City. Dari kaki pemain 30 tahun ini, serangan City bermula. Melihat Silva di posisi itu, seperti melihat Andrea Pirlo kala diplot Carlo Ancelotti sebagai gelandang bertahan dari awalnya gelandang serang kala main di AC Milan.  

5. Tak Sabar Menunggu Derby Manchester Dua Pekan Pekan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun