Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Merevolusi Mental Keluarga, Membentuk Remaja Ber-Kesehatan Reproduksi dan Bermental Kuat

22 Juli 2016   11:33 Diperbarui: 22 Juli 2016   11:36 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari Keluarga, Mari Kita Bangun Kualitas Kesehatan Reproduksi dan Mental Remaja Indonesia /kompasiana

Sebab, ketika anak terbiasa mendapatkan pengetahuan yang benar serta motivasi dan penguatan mental dari orang tua nya, mereka tidak akan jadi anak bermental rapuh. Ketika mendapat masalah, mereka bisa tegar dan akan mengobrol dengan orang tua nya yang mereka percaya bisa memberikan solusi. Bukannya lari pada orang yang salah sehingga malah bertindak salah.  

Perhatian Pemerintah

Tentu saja, upaya membentuk remaja bermental sehat dan memiliki kesehatan reproduksi berkualitas, bukan hanya tugas keluarga. Tapi juga pemerintah. Dan kabar bagusnya, pemerintah memahami bahwa akar persoalan ini ada pada keluarga. Karenanya, pemerintah punya banyak program untuk mengembalikan ruh keluarga dan merekatkan kembali nilai-nilai keluarga yang hilang.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai lembaga negara yang menaungi bidang kesehatan reproduksi, telah membuat program edukasi dini terutama wawasan terkait seks di kalangan remaja. Ada juga Gerakan Nasional Anti Kekerasan Seksual terhadap Anak (GN-Aksa) untuk mengatasi berbagai permasalahan kekerasan terhadap anak. Bahkan, ada Instruksi Presiden (Inpres) yang diharapkan akan mendorong para aparat penegak hukum agar lebih bernyali dalam memberantas kejahatan seksual terhadap anak sesuai dengan fungsi dan kewenangannya.

BKKBN punya kepedulian dalam mendorong keluarga Indonesia merevolusi mental melalui 8 Fungsi keluarga/kompasiana
BKKBN punya kepedulian dalam mendorong keluarga Indonesia merevolusi mental melalui 8 Fungsi keluarga/kompasiana
Lalu, pada peringatan kegiatan Hari Keluarga Nasional 2016, BKKBN me-launching Konferensi Keluarga Indonesia (KKI) dengan harapan keluarga di Indonesia dapat mulai menanamkan karakter pada anggota keluarganya agar memiliki nilai-nilai revolusi mental, yaitu integritas, beretos kerja dan gotong royong. Sehingga, setiap individu lebih mengenal karakternya agar berbagai tindakan yang tak diinginkan seperti pemerkosaan, seks sebelum menikah, pernikahan dini dan narkoba, bisa dihindari.

“KKI ini dapat dijadikan momentum kebangkitan keluarga sebagai lembaga pertama dan utama dalam melakukan revolusi mental berbasis keluarga berlandaskan Pancasila”. Begitu kata Kepala BKKBN Surya Chandra Surapary seperti termuat dalam websiten BKKBN (http://www.bkkbn.go.id/ pada 4 Juni lalu).

Semua program yang digalakkan pemerintah itu mengerucut pada satu hal, yakni penguatan nilai-nilai keluarga. Bahwa, tiap keluarga harus memiliki ruh sebagai keluarga. Ketika setiap keluarga telah merevolusi mental menjadi keluarga harmonis dengan “hiasan” kasih sayang, peduli, saling menghormati, bertanggung jawab yang selaras dengan Pancasila, maka akan muncul generasi anak muda yang memiliki kesehatan reproduksi berkualitas dan juga sehat mentalnya. Salam. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun