Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Belajar dari Danny Drinkwater; Sukses Tak Hanya Ada di “Kapal Pesiar”

18 Maret 2016   11:07 Diperbarui: 18 Maret 2016   14:30 1269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Layakkah Drinkwater masuk Timnas Inggris? Menurut Squawka Football, mengacu pada data statistik, dia sangat pantas. Drinkwater telah melakukan 1163 umpan jitu (passes) 55 kali tackling berhasil, 46 kali intersep (memotong umpan lawan) dan empat umpan kunci berbuah gol (assists). Dalam hal melakukan tackle dan melepas assist, Drinkwater menggungguli gelandang langganan Timnas Inggris seperti Michael Carrick, Jordan Henderson ataupun Jonjo Shelvy.

Mantan bek Arsenal yang kini jadi Kolumnis Dialy Mail, Martin Keown menyebut, penampilan hebat Drinkwater tidak lepas dari “persaingan pribadi” dengan duetnya, Kante. Drinkwater terpacu untuk menjadi lebih baik dari Kante dalam hal tackling dan kontribusi bagi tim.

“Jika Anda memiliki persaingan diantara gelandang seperti itu, standar permainannya akan naik drastis. Itu yang terjadi pada Drinkwater,” ujar Keown.

“Saya teringat pernah mendengar ucapan Patrick Viera (gelandang bertahan legendaris Arsenal) bahwa dia hanya ingin lebih baik dari gelandang yang ada di sampingnya, yakni Emmanuel Petit,” sambung Martin Keown.

Kini, hal-hal besar tengah menunggu Danny Drinkwater. Sebelum musim 2015/16 bergulir, prestasi Danny Drinkwater “hanyalah” gelar FA Youth Cup dan trofi Championship. Musim ini, dia bisa memenangi medali juara Premier League, catatan caps penampilan bersama Timnas Inggris, dan siapa tahu, dia mungkin akan mendapatkan medali di Euro 2016. Semua itu bisa diraih Drinkwater.

[caption caption="Drinkwater ketika berlatih di Leicester City/Daily Mail"]

[/caption]Dan, semua itu bisa terjadi karena kesabaran, kerja keras dan mental kuat Drinkwater ketika melakoni petualangan bertahun-tahun di “sekoci”. Bukannya putus asa dan merasa terbuang, Drinkwater justru termotivasi untuk membuktikan bahwa dirinya punya kemampuan istimewa.

Tidak mudah bagi pemain yang sudah “dicap gagal” di tim besar untuk kemudian bersinar di tim-tim yang lebih kecil. Buktinya sudah banyak. Di United, Anda tentunya ingat nama Federico Macheda, Darron Gibson atau Ravel Morrison. Ketiganya sempat digadang-gadang akan jadi pemain besar. Nama mereka sekarang redup. Tetapi, Drinkwater adalah pengecualian. Dengan “menaiki sekoci”, Drinkwater punya banyak kesempatan untuk belajar bagaimana cara mengoptimalkan skill nya untuk bisa mengatasi ombak badai. Drinkwater membuktikan kepada kita bahwa kesukesan bisa diraih di mana saja. Tidak hanya di kapal pesiar besar. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun