Mohon tunggu...
Hadi Arrumi
Hadi Arrumi Mohon Tunggu... profesional -

Just an ordinary man...

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Untuk Manusia Terdepan..

20 Februari 2012   02:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:27 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Yang terhormat, Bapak Pimpinan Negeri ini Bapak Presiden yg tercinta... Mari kita jgn melihat ke belakang Majulah ke depan, walaupun kita tak tahu apa2 Untuk masa depan Negeri, bergeraklah, Tuhan di depan kita Kita memiliki kekasih jiwa di laut khayal dan menggantung di awan mimpi.. Kamu teguh dan sabar, Hai Pemimpin Negeri tapi sayang kamu salah dlm memilih kader2 utk org2 di bawahmu mereka menari di atas kepatuhan, menghormati dlm kepalsuan Aku termenung melihat lika liku struktur di bawahmu Kita meraba2 cahaya dlm kegelapan Kita menanti keluarnya air di tengah sahara Kita mengharap tumbuhnya daun dr pohon yg kering Kita adalah salah satu tanda dr negeri yg tunduk pd kebodohan tunduk dg mata buta kpd pemimpin yg buta Aku memaklumi kekerdilanmu, krn jiwa yg gembira ketika ia pergi meninggalkan alam ini dapat mengampuni penyimpangan2 alam ini... Atas nama Tuhan aku bersumpah demi Malaikat serta org2 suci aku tak meminta belas kasihan mereka krn hatiku sudah kepayahan mengikuti kebohongan dan kesombongan Sebab jiwaku tak mau menikmati harta org2 fakir miskin sebab jiwaku melarang diriku bersenang2 dg kebaikan rakyat yg tunduk dan patuh pd kebodohan krn rongga2 dadaku tak mau makan roti yg di polesi darah anak yatim dan dhuafa Kalian memperlihatkan diri sbg org yg tdk mengindahkan keadaan badan tp justru kalian tdk mengindahkan jiwa kalian kalian menampakkan diri sbg org yg tak peduli dg hal2 duniawi tp justru kalianlah manusia2 yg paling tamak kalian tampak spt pemeluk agama yg taat padahal kalian ubahnya binatang yg hanya tahu rumput hijau Marilah kita kembalikan tanah yg luas ini kpd rakyat yg membutuhkan Marilah kita kembalikan ke kantong mereka harta benda yg pernah kita ambil Marilah kita menyebar ke setiap tempat spt sekumpulan burung Marilah kita membaktikan diri kpd rakyat yg telah mernjadikan kita org kuat Marilah kita membangun negara ini agar umat yg sedang menderita tersenyum melihat sinar mentari bergembira dg pemberian dr langit kehidupan dan kebebasan, krn rasa letih yg kita peroleh di tengah khalayak akan lebih terhormat dan lebih baik drpd berdiam diri di tempat ini... kasih sayang yg kita eluskan di hati org yg kesulitan justru lebih tinggi drpd kebaikan yg tersembunyi di bilik2 rumah ibadah, ucapan belangsungkawa dan nasehat utk bersabar yg kita dengungkan pd org lemah, org bersalah, dan org menderita justru lebih mulia drpd berlama2 melakukan sembahyang di rumah peribadatan...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun