Mohon tunggu...
Hadi Arrumi
Hadi Arrumi Mohon Tunggu... profesional -

Just an ordinary man...

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Gairah Peri Malam

17 Februari 2012   09:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:32 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila ku lihat matamu yg penuh luka, tak jarang aku ingin mencurahkan seluruh isi hatiku....

Ia datang ketika aku tertidur dg senyumnya yg melebar ia selalu menghantuiku

Ia katakan bahwa ia selalu menungguku setengah mati, sampai aku mau....

Di bukalah tirainya yg menutupi tubuhnya

Maka terlihatlah kedua sayap2nya, spt kupu2 mengembang, spt bunga2 yg sedang mekar

Bersandarlah ia di dekatku melemaskan sayap2nya krn letih menembus ruang dan waktu

Kamu dtg dr mana hai peri?

Aku dtg dr negeri keajaiban

Dimana negeri tsb penuh dg cinta dan kebebasan, tdk dg duniamu yg di genangi airmata

Manusia adalah makanan para Dewa, artinya manusia adalah makanan utk persembahan kpd para Dewa

dan mainan yg memuaskan perilaku mereka...

Ia berkata2 spt itu sambil melayang layang, terbang penuh cahaya harapan di atas langit2 kamarku

Kadang ia selalu berbicara di atas tanganku yg terbuka luas di penuhi senyuman dirinya

Ia selalu membicarakan Cinta dan Pengorbanan

Bahwa cinta merupakan kebijakan dr para Dewa utk memikat kedua sisinya demi kenyamanan manusia

dan mengingatkan keduanya bahwa manusia mampu melaksanakan kebijakan para Dewa

Dia memberi mereka panggilan cinta laki2 utk perempuan..

Sambil menciumi tubuhku yg sudah tak wangi lg...

Ia berbisik dan meluluhlantakan bulu romaku, kita adalah produk kita sendiri,'saya adalah saya krn saya membuat diri saya dr saya sendiri...'

Kita adalah takdir kita sendiri, dan bukan mainan nasib yg buta

Lalu di kecup keningku dg bibirnya yg tipis, Hai cinta dengarkanlah tentang aku dan kamu..

aku pun pernah mencintai tp denganmu aku merasakan cinta yg lain....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun