Mohon tunggu...
Hadeyede
Hadeyede Mohon Tunggu... Freelancer - Nurul Hidayah

Dalam sebuah perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Makna dari Menjadi Warga Negara yang Budiman

10 Juli 2021   14:00 Diperbarui: 10 Juli 2021   14:03 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : pinterest.com

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya. Begitulah kata bijak penuh motivasi yang diucapkan oleh Sang Soekarno. 

Perlu kita ingat selalu bahwa kita semua warga negara Indonesia kini dapat hidup dengan merdeka tak lepas dari tumpah darah pengorbanan para pahlawan yang mati-matian membela tanah air tercinta agar terlepas dari jahanamnya masa penjajahan dahulu kala. Kini, Indonesia abad 20 adalah Indonesia yang memelihara pohon kesatuan dengan pupuk bela negaranya agar kemudian memiliki akar yang kokoh. Namun demikian, semakin tinggi pohon bertumbuh, maka akan semakin besar pula angin yang menerpa. Ini merupakan tantangan untuk Indonesia yang kini kian bertumbuh dengan berbagai kemajemukan seiring berjalannya peradaban.

Menjadi negara majemuk sebenarnya bukanlah suatu musibah, melainkan adalah anugerah yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa. Dengan kemajemukan ini, Indonesia menjadi negara yang kaya raya akan keanekaragaman hayati dan budaya negeri. Dilihat dari jumlah pulaunya saja, Indonesia sudah menguasai sebanyak 17.504 pulau yang berada di benua Asia bagian Tenggara. Jumlah tersebut menjadi faktor kuat alasan timbulnya berbagai macam suku bangsa, budaya, dan bahasa di Indonesia yang kemudian disatukan dalam semboyan "Bhineka Tuggal Ika" yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Eksekusi dari semboyan ini, bergantung pada bagaimana sikap yang dari warga negara itu sendiri yang kemudian dijadikan sebagai akar agar negara itu tetap berdiri.

Dari hal-hal kemajemukan diatas maka kuncinya adalah merawat utuhnya persatuan yang dilandasi dengan saling menghormati tanpa merasa bahwa kelompoknya adalah yang paling etis sendiri dan tanpa merasa tersaingi apabila ada kelompok lain yang melebihi. Artinya apapun suku dan budayanya semua adalah warga negara yang bekerjasama membangun benteng persatuan Indonesia. Jika saja benteng persatuan ini roboh oleh sikap saling mengucilkan dan perdebatan karena perbedaan, maka Indonesia akan sangat mudah tersulut oleh hawa panas perpecahbelahan. Dan jika sudah terjadi perpecahan, maka peperangan antar suku bangsa besar kemungkinan akan sering terjadi meskipun itu ditimbulkan dari perselisihan kecil. Untuk itu, saling menghormati atau bertoleransi sangat penting dalam menjaga keutuhan, keamanan, dan kedamaian negara kita.

Peran Warga Negara Indonesia dalam Pemerintahan

 Indonesia sendiri merupakan negara demokrasi yangmana sistem pemerintahannya adalah dari rakyat untuk rakyat. Hal ini terbaca sangat jelas bahwa peran rakyat sangatlah penting. Contohnya adalah saat tiba masanya untuk memilih pemimpin negara. Dalam pemilu, pemimpin negara akan dipilih oleh rakyat. Tanpa adanya rakyat yang cerdas maka tak akan lahir seorang pemimpin negara yang bijaksana  dalam mengatur pemerintahannya. Begitu pula sebaliknya, tanpa adanya pemimpin yang bijasana maka tak akan lahir rakyat yang cerdas dalam memilih pemimpin yang kemudian akan dipatuhi peraturan-peraturannya. Keduanya saling berkesinambungan untuk menjadi bangsa besar guna mempertahankan keutuhan dan kemajuan negara Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun