Mohon tunggu...
Hade Jun
Hade Jun Mohon Tunggu... -

Syukur..itu Indah...Syukur itu Nikmat.....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dialog Para Pensiunan Guru SD…..Orang-orang Beken….

16 Oktober 2014   18:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:46 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saya perkenalkan dulu, orang-orang dibawah ini adalah Para Guru SD orang-orang terkenal di Indonesia, Cuma karena sudah pensiun dan namanya tidak ingin dikenal (beliau-beliau ini tetap ingin jadi pahlawan tanpa tanda jasa), maka namanya saya samarkan, Pak Sarkam, beliau adalah guru SD Jokowi (presiden terpilih saat ini), Pak Ali, beliau adalah guru SD Abraham Samad (ketua KPK), Pak Zakaria beliau adalah guru SD Akil Mohktar ( Eks Ketua MK ), Pak Bonar, beliau adalah guru SD Gayus Tambunan (Eks pegawai pajak terpidanan), Pak Ramlan, beliau adalah guru SD Amin Rais ( Aktivis/Politisi Senior ). Kelima orang guru ini sedang berkumpul dan bereuni mengenang murid-murid mereka yg terkenal di Indonesia…. mereka semua adalah guru-guru teladan tingkat nasional di zamannya…saat itu…sebetulnya bukan hanya mereka berlima yg akan hadir, karena menunggu yang lain belum datang maka terjadilah dialog berikut…

“ Selamat ya pak Sarkam anak murid bapak sekarang sudah jadi presiden.!!” Kata pak Ramlan memberi selamat kepada pak Sarkan…. “ Matur suwun pak…” Jawab pak Sarkam sambil menerima uluran jabat tangan pak Ramlan.

Sambil berkaca2 matanya Pak Sarkam melajutkan perkataannya “ Alkhamdulillah, murid ku dulu Si Joko sekarang sudah jadi presiden Indonesia yang ke 7, …nak Joko..( panggilan Jokowi waktu kecil), kamu sudah bikin bapak bangga…walaupun cita2 bapak ingin jadi kepala sekolah SD tidak tercapai…tp kamu salah satu anak murid bapak….sudah memberikan hadiah yg lebih berharga dari pada pangkat kepala sekolah buat bapak…bapak doakan semoga kamu jadi pemimpin yang amanah dan sayang sama rakyat.. nggak apa-apa badanmu tetap kurus nak..karena masih banyak rakyat negri ini kurus-kurus…kurang makan, yang penting hatimu gemuk..."

“ Sebetulnya aku juga pernah sangat bangga sama muridku Akil Mohtar, apalagi waktu dia berhasil menduduki  posisi ketua MK,coba lihat  itulah murid kebanggaan bapak…itu yang selalu kuceritakan pada guru-guru yang lain “ kata pak Zakaria, lalu lanjutnya “ kalo tahu dia bakalan jadi begini, waktu SD ketika akil suka ngutip uang dari teman-temannya, aku strap (hukuman murid SD zaman dulu) berdiri kaki satu selama 7 tahun.., biar kapok dan nggak berani ngutip uang lagi” timpal pak Zakaria gregetan..

“ Wah Pak Zakaria, nasib kau beda tipis2 sajalah itu sama aku” Kata Pak Bonar..dengan logat Medannya” Muridku si Gayus sudah bikin malu aku, rasanya mukaku ditaruh di zomberan saja….., kupikir dia sudah sukses...banyak kali sumbangannya di kampungku….bahkan aku mau dipergikannya ke haji..tahun depan..bah..tak tahunya..uang colongan  pula..dia” Katanya kesal…” tak maulah..aku kalo itu uang colongan..nanti hajiku tak bisa mabrur..” tambahnya.

“ Ya…begitulah tingkah murid-murid kita dulu pak “ kata pak Ramlan, “ Aku sendiri sering dibuat bingung sama si Amin…bukan Cuma waktu di SD saja di buat bingung, sekarangpun si Rais..ini masih bikin saya bingung, waktu reformasi..dia berorasi..berceramah dimana2, saya kuatir sekali dia di tangkap dan di penjara karena keberaniannya..menentang rejim Orba, saya selalu berdoa semoga anak ini selamat… sampai akhirnya, dia berhasil menumbangkan rejim orba tersebut dan menjadi ketua MPR..yg telah melahirkan demokrasi..sampai bisa pilkada dan pilpres secara  langsung, llaaah…kok sekarang malah dukung rame-rame bikin aturan lagi pilkada dipilih oleh DPRD,…opo ra..mumet …pikiranku..opo karepmu Min...” lanjutnya sambil pegang2 kepalanya yg botak.

“ Sama pak Ramlan, dulu mungkin bapak yang kuatir,takut si Amin di tangkap dan dihabisi, sekarang aku yang ketar-ketir, muridku si Samad sekarangkan jadi ketua KPK, saya kuatir nasibnya seperti Antasari Azhar, ketua KPK sebelumnya yang di penjara yang dituduh gara-gara membunuh karena cinta segitiga..? apa iya..ya..kok sesederhana itu, apa bukan balas dendam para koruptor yang dipenjarakan..makanya aku kuatir si Samad nanti dipenjarakan di tuduh gara-gara sering nyadap anggota dewan….atau dituduh nyolong selop ..wah Gusti Allah muga2 aja nggak terjadi ya..”kata pak Ali

“ Pak Ali saya ada ide, bagai mana kalo kita minta tolong pak Zakaria dan pak Bonar..? “ usul pak Ramlan, “ minta tolong bagaimana pak ?” Tanya pak Ali, beliau percaya sama pak Ramlan, sama seperti muridnya Amin Rais, pak Zakaria memang sering memberikan saran dan  usul jika angota reuni guru-guru ini sedang ada masalah.. “ bagaimana kalo kita minta sama Pak Zakaria dan pak Bonar, nasehati Akil Mohtar dan Gayus..? “ gimana mungkin pak…wong..waktu jadi muridnya beliau-beliau saja sudah dinasehati ..eh..malah sudah menjabat, tidak di pake…masuk kuping kiri, keluar kuping kanan…” imbuh pak Ali. “Begini pak Ali, si Akil dan si Gayus ditangkap oleh si Samad, jadi kita minta saja sama pak Zakaria dan pak Bonar menasehati kedua muridnya , agar tidak dendam sama si Samad dan bikin sekenario macem2, untuk menuduh si Samad, gimana setuju tidak pak Zakaria dan pak Bonar..? belum sempat di jawab, tiba-tiba pak  Sarkam menimpali “ ya..nek gitu, saya juga minta tolong sama jenengan pak Ramlan..mbok ya dinasehati juga si Amin…jangan bikin sekenario sama konco-koncone, buat menjatuhkan si Joko…wong saiki kan sudah bukan jamannya orba lagi, kasih kesempatan sama si  Joko untuk membuktikan cara memimpin selama jadi Presiden 5 tahun..gimana ?  “Sama lah itu pak Ali…coba kau nasehati si Samad, jangan takut-takut kalo mau berantas korupsi…jangan tebang pilih, akupun tak marahnya di telah menangkap si Gayus..sikurang azar itu, …” usul pak Bonar  bersemangat…..

Maka akhirnya berembuklah mereka…..belum selesai usulan di rumuskan…tiba-tiba…ada panggilan “ Mohon perhatian para penumpang Pesawat garuda GA263 tujuan ke Pinang Sori, akan segera diberangkatkan, bagi para penumpang silahkan masuk melalui pintu 11”  …wah…hade mohon pamit dulu ya…mau tugas dulu, salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun