kita mulai saja ya (rada -degdegan...)
ketika lembayung memudarkan impiku menjadi sebuah siluet tiada makna menjadi utuh hanya gambar lekuk diri ..terpaku memandang kotaku nun di savana bisu berjarak rumah terpasung angin .. oh dewi malam ku harap kau diam sejenak terfakur pada detik harap kalbu.. siluetku hilang sang dewi acuh pada pintaku .
.masih terkalung makna roda harap terjaga .. tapi malam telah memeluk mataku .. oroma sunyi tertatih terbawa angin ...aku beranjak menuruni bukit menaiki sisa aroma malam ... permainan kata telah usai.
selesai .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H