Mohon tunggu...
Hadariadi Hadariadi
Hadariadi Hadariadi Mohon Tunggu... profesional -

seorang bapak yang sayang sama anak dan istri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

SAJAK CERMIN

21 Desember 2013   02:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:41 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila cermin telah pecah
buruk rupa akan kentara
dan orang orang berwajah masam berbisik di balik dinding jendela
memandangnya penuh curiga

Meski berkali wajah dipantulkan
dengan senyum dan kehalusan
tapi pada pantulan cermin di wajahnya masih tergores
warana buram lukisan jejak masalalu yang berdebu

Seorang pengembara
dengan wajah berduka
mengkoyak moyak dada sendiri
berlari ke dalam rimba
bersendiri di pengasingan
yang sepi

Dan bulan hitam
yang bergantung di langit kelam
dipangkunya ke rahim bunda
diam diam dalam lagunya
rindukan pengembaraan jauh
entah kapan akan kembali

Sumenep, 2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun