Mohon tunggu...
Aulia Fitri
Aulia Fitri Mohon Tunggu... mahasiswa -

Seorang narablog yang kini tergabung di Aceh Blogger Community dan beberapa komunitas. Tertarik pada media sosial sembari ngeblog di "OWL".

Selanjutnya

Tutup

Nature

Seulawah Ku Dulu Tidak Begini

12 Agustus 2010   04:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:06 1098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="alignleft" width="383" caption="Gunung Seulawah dari kejauhan/Foto: Dok. Pribadi/AcehPedia.org"][/caption] SIAPA yang tidak suka dengan keindahan, pemandangan hijau yang luas, berhiaskan gunung-gunung dan alam yang kian kokoh dalam tatapan mata. Ya, itulah sederet pegunungan yang menjulang tinggi yang bisa kita temukan dimana saja. Melihat pemandangan yang berhawa dingin sekitarnya memang menjadi arti lebih bagi penikmat alam, tapi sungguh sangat disayangkan akan keindahan dan nikmatnya pemandangan itu dulu kini hanya menyisakan lahan dengan pohon-pohon yang nyaris habis oleh kemunafikan manusia sekitar. Gunung Seulawah, salah satu gunung dengan tinggi 1700 mdpl (meter dari permukaan laut) yang mahsyur dan dikenal luas orang disederatan pegunungan lainnya di Aceh. Terletak tepat di antara dua kabupaten Aceh Besar dan Pidie. Gunung Seulawah terkenal dengan kota kecilnya Saree, yang terdapat di Kecamatan Lembah Seulawan, di kaki gunung Seulawah Agam. Selain terdapat julukan Seulawah Agam, pasangan Seulawah Inong pun menemani sederetan gunung di lembah tersebut. Sungguh disayangkan apa yang kita lihat sekarang dengan keadaan Seulawah yang memilukan hati, sepanjang mata memandang saat berada diseputaran jalan gunung Seulawah banyak sekali lahan-lahan yang sudah tidak ada lagi penghijauan, warna hitam bekas dari pengundulan dengan cara membakar serta rumput-rumput yang sengaja disemprot sampai menguning kering menghiasi pemandangan bebas dari dekat jalan. Seperti yang kita ketahui, bahwa Seulawah Agam kaya akan berbagai keindahan flora dan fauna. Sebut saja Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatraensis), Kedih (Presbytis Thomasi), Burung Rangkong (Buceros Rhinocerous), dan Jamur (Fungi) serta berbagai species dan satwa-satwa lainnya. Sementara itu, Seulawah Inong sendiri akan menjadi kawasan konservasi.(Infowisata.com) [caption id="" align="alignleft" width="384" caption="Hutan Seulawah terus saja mengalami kerusakan sepanjang hari/Foto: Roni Muchtar/hinamagazine.com "][/caption] Suasana sejuk saat melintasi pegunungan Seulawah dulu-dulunya masih terasa, hampir 3 tahun belakangan ini keadaan seperti itu sudah mulai surut dan hilang, mungkin dampak dari ilegal loging yang marak terjadi salah satunya membuat keadaan semakin drastis sirna. Belum lagi perluasan lahan untuk bercocok tanam pun kian banyak dipergunakan oleh penduduk, serta pembuatan pemukiman baru kini juga sedang digalakkan kembali disana seperti yang terlihat sebelum kita memasuki perbatasan Pidie dan Aceh Besar. Mungkin sangatlah wajar, jika penghuni hutan mulai mengamuk (gajah, harimau, dsb) dan kesal dengan habitatnya. Menyerang warga, merusak ladang-ladang mereka bahkan turun ke kampung untuk mengubrak-ngabrik isinya. Karena Seulawah yang dikenalnya dulu tidak senyaman yang kini mereka rasakan, bukan saja mereka yang merasakan, justru kita sendiri yang merasakan pilunya keadaan hutan di Aceh. Semua itu tanggung jawab bersama, pemerintah dengan programnya Green Province serta mereka yang gemar 'bersorak-sorak' tentang Go Green, semoga keganasan alam tidak melumatkan seulawah menjadi kenangan. Jangan hanya Seulawah dikenal lewat pesawatnya dulu, tapi paling tidak apa yang sekarang menjadi warisan untuk anak cucu nantinya. Inilah mungkin sederet kisah pahit, mungkin dibalik sana ada kekayaan bagi sebagian kelompok dan golongan. Sangat panjang untuk menguraikan ini semua. Selamatkan Seulawah, selamatkan Bumi Aceh![]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun