Mohon tunggu...
Aulia Fitri
Aulia Fitri Mohon Tunggu... mahasiswa -

Seorang narablog yang kini tergabung di Aceh Blogger Community dan beberapa komunitas. Tertarik pada media sosial sembari ngeblog di "OWL".

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengungkap Misteri di Balik Tubuh Ajaib

9 Juli 2010   10:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:59 863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

[caption id="attachment_189431" align="alignleft" width="165" caption="Cover Buku Tubuh Ajaib/Sumber: book.store.co.id"][/caption] PERNAHKAH kita berpikir atau heran dengan cowok yang punya puting susu? Lalu, kenapa ada orang yang tidak bisa membedakan kiri dan kanan? atau mungkin yang paling menjadi fenomenal kenapa alm. Michael Jackson (MJ) jadi putih? Itulah sederet pertanyaan yang bisa jadi konyol bagi sebagian orang yang bisa menjawabnya dengan mudah tanpa harus membuktikan fakta, maupun melihat dari sisi kedokteran. Pertanyaan-pertanyaan seperti itu saya jumpai pada sebuah buku yg berjudul "Tubuh Ajaib: Membuka Misteri-Misteri Aneh dan Menakjubkan Tubuh Kita", sebuah buku dari seorang antropolog, Dr. Stephen Juan yang dibesarkan di California yang kini mengajar di Faculty of Education University of Sydney. Disini Dr. Stephen merangkum fakta-fakta menarik tentang tubuh kita mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Selain itu, ketika Dr. Stephen mencari tahu tentang tingkah laku hewan yang aneh saat terjadi gempa menjadi bahan yang menarik untuk diikuti. Bahwa sebuah bencana alam yang akan terjadi, sering kita lihat pertandanya pada binatang-binatang disekitar kita yang bertingkah dengan tingkat kegelisihan yang berbeda-beda. Kita mungkin tidak pernah tahu, bahwa sebenarnya ada orang yang meninggal gara-gara ketawa. AFP (Agence France-Presse) pernah melansir laporan satu kasus dimana seorang Dokter di Denmark secara harfiah mati karena ketawa ketika "serang tawa" mendadak menimbulkan serangan jantung, dan dalam seketika meninggal di dalam sebuah gedung bioskop saat menonton film A Fish Called Wanda. Nah, kali ini saya mencoba untuk merujuk pada buku Dr. Stephen tentang yang namanya tertawa. Sesuatu yang sering kita lakukan secara sadar atau pun tidak dalam kehidupana sehari-sehari. Walaupun dibuku itu banyak penjelasan mengenai hal unik lainnya, barang kali untuk kali kita pertimbangkan dulu mengenai hal ketawa, jangan sampai Anda juga meninggal saat ketawa, justru membuat orang lain sedih dan juga bakal ada senyum tawa yang mendengar perihal ini. Apa itu Tertawa? Tawa adalah serangkaian ekspirasi atau sering disebut dengan pengeluaran napas yang sifatnya spasmodik (kontraksi yang hebat dan tidak terkendali serta berselang) untuk sebagian di luar kendali kehendak dengan vokalisasi-vokalisasi aneh, biasanya menandakan rasa bahagia. Tawa yang normal itu ada dua macam jenisnya, yakni tertawa ringan dan tertawa terbahak-bahak. Kedua macam jenis tersebut tentnu ada penyebabnya masing-masing. Sedangkan tawa yang tidak normal (tidak wajar) itu ada tiga jenis: yang sifatnya terpaksa, kompulsif dan obsesif (ketiga jenis ini tidak ada penyebabnya). Yang Membuat Anda Ketawa Tawa itu didasarkan pada rasa menggelitik bahkan rasa takut. "Rasa takut biasanya akan dipermalukan secara sosial, takut kehilangan martabat, takut dikucilkan oleh kelompok, takut dibodohi atau dimanfaatkan, dan sebagainya." seperti yang ditulis dalam buku Dr. Stephen. Ada garis tipis antara sebuah komedi dengan tragedi, antara apa yang membuat kita tertawa dengan apa yang membuat kita menangis, antara rasa nikmat dan juga rasa sakit. Mengapa Tertawa itu Penting? Salah satu diantara hal-hal lainnya, tertawa itu memulihkan keseimbangan dan ketenangan. Charles Darwin dalamThe Expression of the Emotions in Man dan Animals (1872) mengatakan bahwa tertawa itu menolong kita melepaskan kelebihan ketegangan dan gejolak mental. Namun, menurut Sigmund Freud menyatakan bahwa tertawa itu menolong kita mengatasi gagasan-gagasan yang penuh gairah nafsu. Kita menyadari bahwa, tertawa itu adalah salah satu bagian penting bagi kelangsungan hidup ini, bahkan tertawa itu mulainya sekitar pada umur dua belas minggu setelah kelahiran dari rahim ibu. Orang-orang sering mengatakan bahwa, "satu kali tertawa setiap hari, akan membebaskan kita dari dokter," Maksudnya adalah apa benar tertawa itu mempunyai daya penyembuhan? Riset memperlihatkan bahwa kalau kita sering tertawa, laju metabolisme kita meningkat, sehingga otot-otot akan terangsang, dan berbagai macam bahan biokimia akan segera masuk ke aliran darah. Dari studi riset itu memperlihatkan juga bahwa, setelah sebuah periode tertawa dilewati, orang-orang bukan saja merasa dirinya santai, melainkan juga mereka telah memperkuat diri mereka untuk melawan depresi dan penyakit jantung serta memperkuat daya tahan terhadap rasa sakit. Menurut Dr. Lee S. Berk, seorang ahli imuniologi pada Loma Linda University School of Medicine di California, yakin bahwa tertawa itu merupakan proses biokimiawi sederhana yang melibatkan bahan kimia yang dihasilkan oleh tubuh, yakni korsitol. "Korsitol merupakan zat penekan sistem kekebalan, memiliki pengaruh yang amat dahsyat terhadap sistem kekebalan" ungkap Dr. Berk. Lebih lanjut Dr. Berk juga menambahkan, tawa itu mengurangi korsitol, yang memungkinkan interleukin dan pemacu-pemacu kekebalan lainnya untuk mengungkapkan diri mereka. Sebut saja contohnya sebuah rumah sakit di New York City, Columbia Prebyterian Medical Center mendirikan "The Big Apple Circus", sebuah sistem rumah sakit yang memfasilitasi badut-badut profesional dengan menggunakan baju putih ala dokter untuk berkeliling menggunakan sepatu roda ke ruangan-ruangan pasien serta mengadakan lelucon-lelucon bagi mereka, dan sampai saat ini praktik tersebut belum ada tuntunan malpraktik. Tertawa itu Produktif? Produktivitas orang tertawa juga menurut riset membuahkan hasil, sebut saja perusahaan-perusahaan terbesar dunia seperti IBM, Monsanto, dan General Foods telah menangguk untung dengan membuat 'lelucon' di tempat kerja. Di University of Maryland, studi-studi dari Dr. Alice Isen telah memperlihatkan bahwa, orang yang berada dalam situasi hati yang baik akan mengorganisasi informasi dengan lebih baik dan kreatif, selain itu orang yang sedang berbahagia, terbukti lebih kreatif dalam hal asosiasi kata-kata yang melibatkan ingatan. Dr. Isen juga menambahkan, "humor juga memperbaiki kemampuan mengambil keputusan dan kemampuan berunding." Jadi, tunggu apa lagi untuk tertawa hari ini, apalagi ditambah senyum manis anda akan membuat kesehatan Anda makin terjaga. Tapi ingat, jangan tertawa dalam kondisi yang tidak memungkinkan, bisa-bisa Anda akan dianggap gila (minimalisir dengan senyum saja).[]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun