Politikada karna masyarakat berselisih pendapat. Mereka berselisih dalam bagaimana mereka harus menjalani kehidupan. Menurut Aristoteles, hal ini menjadikas ilmu politik sebagai ilmu pengetahuan pokok: yaitu, segala aktivitas di mana manusia berusaha untuk meningkatkan kehidupan mereka dan menciptakan masyarakat yang baik. Dan  yang terpenting, politik adalah sebuah aktivitas sosial. Ia selalu merupakan dialog, dan tidak pernah sebagai monolog.
Definisi Politik
Politik dalam makna yang luas adalah aktivitas yang melalui masyarakat membuat, memelihara dan memperbaiki aturan umum yang diselenggarakan untuk mengatur kehidupan mereka. Meskipun ilmu politik juga merupakan pelajaran akademis, ilmu politik jelas merupakan studi tentang aktivitas ini. Politik, dengan demikian, terkait erat dengan fenomena komflik dan kerja sama. Di satu sisi, adanya a dan kepentingan yang saling berlawanan menyebabkan terjadinya perselisihan tentang aturan yang diselenggarakan untuk mengatur kehidupan mereka.Â
Di sisi lain, masyarakat menyadari bahwa, untuk dapat memengaruhi aturan ini atau untuk menjamin bahwa aturan ini ditegakkan, mereka harus bekerja sama dengan yang lain dari sini Hannah Arendt mendefinisikan kekuasaan politik sebagai aksi bersama inilah mengapa jantung dari politik sering digambarkan sebagai sebuah proses resolusi konflik, di mana pandangan dan kepentingan yang saling bersaing didamaikan satu sama lain. Akan tetapi, politik dalam makna yang luas ini lebih baik jika dilihat dalam sudut pandang pencarian resolusi konflik dari pada sudut pandang pencapaian, karena pada kenyataannya tidak semua konflik dapat dipecahkan. Meskipun demikian, adanya keragaman (kita tidak semuanya sama) dan kelangkaan (tidak ada sesuatu yang cukup banyak untuk dibagi pada semua orang) menjadikan politik sebagai sesuatu yang tak terelakkan dalam kehidupan manusia.
Partai Politik
organisasi yang mempunyai fungsi sebagai penyalur artikulasi dan agregasi kepentingan publik yang paling mapan dalam sebuah sistem politik modern adalah partai politik. Urgensi partai politik semakin menggeliat manakala kita hubungan dengan dengan kepentingan publik yang perlu didengar oleh pemerintah pada konteks luas geografi yang tidak besar. Hal ini agak berbeda dengan sistem demokrasi langsung yang pernah terjadi di Yunani Kuno pada saat Socrates, Plato, hingga Arestoteles ada.Â
Demokrasi langsung tidak membutuhkan lembaga perwakilan yang sedianya berfungsi menyalurkan kebutuhan, tuntutan, serta dukungan publik pada pemerintah pengambil keputusan. Hal ini sangat dimungkinkan oleh karena luas geografi  dan kuantitas warga negara yang terhitung tidak banyak dan tidak besar. Tetapi ketika luas negara bertambah besar oleh karena kekuasaan politik yang dimiliki oleh negara bertambah secara geografis, ditopang pula dengan pertambahan penduduk yang sangat massif, sehingga demokrasi langsung menjadi hal yang mustahil diberlakukan di negara-negara modern saat ini. Karena itu, partai politik menjadi terlegitimasi adanya untuk menyalurkan aspirasi publik yang agak sulit untuk diagregasi dan diartikulasi ketika ruang geografi dan kuantitas penduduk semakin besar.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa hubungan politik dengan partai politik tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan adanya saling keterkaitan. Politik itu sendiri konflik dan partai politik adalah organisasi sekaligus untuk menyalurkan konflik dan aspirasi publik yang agak sulit, secara sederhana bahwa partai politik sejatinya memang merupakan "jembatan" antara rakyat dan pemerintah. Dan, yang perlu digarisbawahi juga adalah bahwa partai politik merupakan salah satu pilar dan institusi demokrasi yang penting tentu saja selain: lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, pemilihan umum, serta pers yang independen dalam membangun politik yang lebih berkualitas dan beradab.Â
Kualitas dan keberadaban politik yang dimaksud disini ialah bahwa partai politik dengan berbagai peran dan fungsinya diupayakan mampu meredam (bahkan menyelesaikan) berbagai persoalan yang muncul dalam masyarakat modern saat sekarang ini. Sedangkan keberadaan yang akan terbangun melalui partai politik dapat terwujud ketika perbedaan pendapat yang kapan saja dapat secara eskalatif menjadi konflik destruktif dapat diselesaikan secara dialogis (kompromi).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H