Pada artikel ini akan dijelaskan mengenai penjelasan tentang salah satu teori HI yang terkenal yaitu Liberalisme. Selain memberikan sebuah penjelasan, artikel ini juga memberikan kelemahan-kelemahan dari Liberalisme sehingga tidak dapat diterapkan dalam kehidupan bernegara karena adanya beberapa faktor yang menyebabkan hal itu terjadi.Â
Istilah dari liberalisme sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu "Libertas" dan dalam bahasa Inggris "Liberty" yang mana artinya atau maksud dari kata tersebut ialah kebebasan. Dalam KBBI, Liberalisme dapat diartikan sebagai aliran ketatanegaraan dan ekonomi yang menghendaki demokrasi dan kebebasan pribadi untuk berusaha dan berniaga (pemerintah dilarang atau tidak diperbolehkan untuk turut ikut campur).Â
Dari penjelasan tersebut, dapat dikatakan bahwasanya liberalisme merupakan sebuah teori dalam HI yang menerapkan prinsip kebebasan kepada tiap individu tanpa adanya campur tangan dari pihak pemerintah. Menurut John Locke yang sering dianggap sebagai bapak dari liberalisme, ia juga berpendapat bahwasanya negara tidak perlu ikut campur terhadap kepentingan tiap individu.
Pandangan liberalisme sendiri memilki kontribsui besar dalam membangun atau menciptakan kehidupan masyarakat yang demokratis serta menegakkan hak-hak tiap individu. Akan tetapi, liberalisme ini memilki beberapa kelemahan yang mana hal tersebut menyebabkan liberalisme ini sulit untuk diterapkan dalam kehidupan bernegara. Kelemahan pertama ialah, adanya ketidaksetaraan ekonomi. Liberalisme melahirkan sebuah praktik ekonomi yang bernama kapitalisme, yang mana kapitalisme sendiri meciptakan sebuah hirarki dalam suatu perekonomian.Â
Hal tersebut menciptakan sebuah kesenjangan sosial dan ekonomi antara si kaya dengan si miskin. Kapitalisme sendiri sudah diterapkan di beberapa negara di dunia, salah satunya ialah Amerika Serikat. Dapat dilihat, di sana kesenjangan sosial antara si kaya dengan si miskin terliat begitu jelas. Banyak para homeless atau gelandangan berada di jalanan di Amerika Serikat. Hal itu merupakan salah satu bukti kelemahan dari teori liberalisme.Â
Kelemahan selanjutnya ialah kebebasan yang berlebihan. Kebebasan yang berlebihan juga dapat disebut sebagai Libertarianisme, yang mana menuntut kebebasan individu sebbas-bebasnya, termasuk kebebasan dari regulasi negara. Libertarianisme seringkali mengabaikan kebutuhan untuk regulasi yang diperlukan dalam berbagai bidang seperti ekonomi, lingkungan, dan hak-hak pekerja. Kebebasan yang berlebihan atau tidak wajar dapat memberikan dampak negatif seperti pengabaian terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan atau monopoli kekuasaan yang dilakukan oleh korporasi besar.Â
Kelemahan selanjutnya ialah, kurang memadainya kesiapan dalam menghadapi konflik. Liberalisme berasumsi jika konflik internasional dapat dihindari atau diminimalisir dengan melakukan kerjasama internasional. Akan tetapi, pada kenyataannya, konflik antar negara masih terjadi dan menyebabkan kerugian bagi dunia. Contohnya seperti konflik antara Palestina dengan Israel. Konflik tersebut hanya memberikan kerugian kepada dunia dan menjadi salah satu bukti kelemahan dari teori liberalisme jika diterapkan dalam kehidupan bernegara.Â
Kesimpulan dari penjelasan di atas ialah, Liberalisme tidak cocok untuk digunakan dalam kehiupan bernegara yang mana pada sudut pandang realisme, kehidupan di dunia merupakan kehidupan yang anarkis. Negara-negara akan berlomba untuk menjadi negara yang berada di atas negara lainnya. Tiap individu memilki sifat egois yang hanya mementingkan diri sendiri. Maka dapat dikatakan teori liberalisme tidak cocok untuk diterapkan di dunia ini karena liberaslime sendiri merupakan teori yang lebih condong kepada sebuah impian yang mustahil untuk dicapai.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H