Setiap hari dari episode hidup kita adalah tempat untuk kita merenung, apa yang kita kejar selama ini.
Ketika sebuah posisi di sebuah tempat kita bekerja, atau ketika kita menginginkan wanita, atau ketika seorang wanita menginginkan seorang laki-laki. Ketika kita ingin harta (materi) apakah itu yang kita incar?
Apakah itu kita incar agar sebagai sarana dan kembali kepada Allah? Agar kita mengerjakan amalan-amalan yang baru bisa diamalkan jika memiliki harta, seperti haji, zakat, murah, infaq dan sedekah? Atau kita punya tendensi lain?
Allah berfirman dalam Al-Qur'an surah an-najm ayat 42 :
"dan sesungguhnya hanya kepada Tuhan-mu semua dikembalikan..".
Oleh karena itu ulama kita mengatakan apabila segala keinginan yang diinginkan bukan untuk Allah, maka akan terputus.
 Kita pasti jelas akan kembali Allah. Oleh karena itu para ulama kita mengatakan "sesuatu yang di cintai, sesuatu yang di cita-citakan. Tapi, ketika kita mencintai itu bukan karena Allah kita kejar, tanpa memperdulikan. Apakah Allah ridho pada apa yang kita inginkan itu.
Maka, cinta dan keinginan itu hanya akan menjadi azab bagi dia. Akan sia-sia dan tidak akan berhasil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H