Mohon tunggu...
HABIBUR KUMAR
HABIBUR KUMAR Mohon Tunggu... Penulis - pemburu ilmu

usaha tidak akan menghianati hasil

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Hidroponik Sebagai Sarana Pemanfaatan Lahan Terbatas di Desa Sukolilo Barat

18 Januari 2024   21:35 Diperbarui: 18 Januari 2024   21:38 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BANGKALAN. Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Kelompok 08 universitas Trunojoyo dengan DPL Fitriyatuz Zakiyah M.Hum. Melakukan kegiatan sosialisasi dan pembuatan tanaman Hidroponik di Desa Sukolilo Barat, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan 14/01/2024 

Desa Sukilolo Barat merupakan desa yang berada di wilayah pesisir. Dimana, wilayah pesisir seringkali dihadapkan pada berbagai tantangan yang mempengaruhi keberlanjutan pertanian dan ketersediaan pangan. Beberapa masalah umum di wilayah pesisir meliputi tanah yang kurang subur, risiko banjir, dan paparan air laut yang dapat merusak tanaman dan kualitas tanah. Hidroponik dapat dianggap sebagai solusi inovatif untuk mengatasi beberapa tantangan ini. 

Hidroponik, sebagai teknik pertanian tanpa menggunakan media tanah, menjadi pusat perhatian kelompok KKN. Air dan larutan nutrisi menjadi media tanam yang digunakan, serta beberapa media tanam ringan seperti rockwool, arang, dan sebagainya. Keuntungan hidroponik yang praktis dan dapat dilakukan di lahan sempit membuatnya populer di kalangan masyarakat. Selain itu, tidak menggunakan tanah sebagai media tumbuhnya membuatnya bisa diterapkan di tempat-tempat terbatas.

Melalui implementasi hidroponik, wilayah pesisir dapat mencapai keberlanjutan pertanian yang lebih tinggi, meningkatkan ketahanan pangan, dan mengatasi beberapa tantangan lingkungan khas yang dihadapi oleh wilayah ini. Kelebihan hidroponik dalam mengatasi keterbatasan lahan dan air membuatnya menjadi solusi yang menarik untuk wilayah-wilayah pesisir yang membutuhkan pendekatan pertanian yang inovatif.

Ketua Kelompok KKN Kelompok 8, Alan, menyatakan bahwa pemilihan hidroponik sebagai program kelompok bertujuan agar masyarakat dapat memahami cara budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah. Selain itu, penanaman hidroponik diharapkan lebih menyehatkan masyarakat karena tidak menggunakan pestisida atau bahan kimia berbahaya.

"Analisisnya sudah bagus bahwa keadaan tanah di wilayah Sukolilo Barat kurang subur. Dengan adanya tanaman hidroponik, diharapkan dapat membantu masyarakat untuk menanam berbagai macam sayuran. Melalui hidroponik, masyarakat dapat memanfaatkan lahan yang terbatas dan meningkatkan hasil panen sayuran yang berkualitas. Hasil panen ini tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan konsumsi keluarga, tetapi juga memberikan potensi untuk dijual, memberikan manfaat ekonomis bagi masyarakat setempat." Ucap ketua karang taruna desa sukolilo barat

Ifan, anggota Kelompok KKN 8 dari Fakultas Pertanian, menjelaskan bahwa jenis tanaman yang ditanam menggunakan hidroponik adalah selada. Bibit selada yang telah tumbuh 4 helai daun digunakan, sementara dua batang tanaman selada dijadikan contoh untuk diperlihatkan kepada masyarakat. Ifan menekankan banyaknya keuntungan hidroponik, seperti tingkat keberhasilan tanaman yang lebih terjamin, perawatan yang lebih praktis, dan minim penggunaan pestisida karena menggunakan air sebagai media tanam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun