Meskipun rasa malunya masih membekas, Dirga mengerjakan tugasnya dengan sepenuh hati. Ia belajar dari kesalahannya dan berusaha memperbaiki disiplin belajar. Saat ia mengumpulkan tugas baru itu, rasa penyesalan perlahan tergantikan dengan harapan.
Ketika hasilnya keluar, Dirga merasa bangga meski nilainya tidak sempurna. Ia belajar bahwa penyesalan datang dari ketidakdisiplinan, tetapi selalu ada kesempatan kedua jika kita mau berusaha.
Kini, Dirga berjanji untuk tidak lagi terlambat. Ia menyadari, waktu adalah hal berharga yang tidak bisa diulang. Penyesalan menjadi guru terbaiknya, dan ia siap untuk langkah selanjutnya dengan semangat baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H