Indonesia adalah negara yang kaya dengan makanan khas. Suku Minangkabau, memiliki banyak makanan khas yang sangat lezat dan sangat dinikmati masyarakatnya, salah satunya adalah Kalio Baluik yang berasal dari Solok Selatan, Sumatra Barat. Kalio Baluik berasal dari kata kalio dan baluik. Kalio merupakan sebutan 'rendang setengah jadi' sedangkan baluik artinya 'belut' dalam bahasa Minang.
Terbuat dari Bumbu-bumbu khas nusantara dan bahan utama Belut, Kalio Baluik sangatlah diminati masyarakat Sumatra Barat! Masyarakat biasanya memakannya dengan daun mangkokan dikarenakan daun tersebut tidak mudah sobek ketika dipakai,
Cara membuat Kalio Baluik:
Yang pertama, Panggang belut selama 4-5 jam hingga tekstur belut kering. Ini dilakukan supaya belut matang dan tahan lama. Bumbu yang dipakai juga merupakan bumbu khas minang. Bukan hanya untuk membikin masakan enak, tapi bumbu khas ini bisa mengurangkan bau amis dari belut-belutnya. Tumis bumbunya sampai halus, dan tambahkan cabe yang sudah digiling hingga bumbu agar rasanya pedas dan warnanya merah merona. Kemudian, tuang santan dan belutnya kedalam wajan yang sudah diisikan bumbu. Dilanjutkan dengan menuangkan daun mangkokan agar amis belut dapat dihilangkan. Setelah sudah dituangkan semua, Masak selama 1 setengah jam deh!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H