Fenomena "Financial Rat Rice" atau kondisi keuangan yang tidak sehat menjadi perhatian serius di kalangan banyak orang Indonesia.Â
Terjebak dalam siklus utang dan ketidakstabilan finansial bukanlah hal yang jarang terjadi di tengah masyarakat. Beberapa faktor yang dapat menjelaskan mengapa banyak orang Indonesia terjebak dalam Financial Rat Rice antara lain:
1. **Kurangnya Pendidikan Keuangan**:
 Pendidikan keuangan yang kurang memadai menjadi salah satu penyebab utama. Banyak orang Indonesia tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang bagaimana mengelola uang mereka dengan bijak, membuat anggaran, menabung, dan berinvestasi.
2. **Pengeluaran yang Tidak Terkendali**:
 Budaya konsumtif yang semakin merajalela membuat banyak orang cenderung menghabiskan uang mereka untuk barang-barang yang sebenarnya tidak mereka butuhkan. Akibatnya, pengeluaran mereka tidak terkendali, meninggalkan sedikit ruang untuk menabung atau mengatasi kebutuhan mendesak.
3. **Tingginya Tingkat Utang**: Banyak orang Indonesia mengandalkan utang untuk memenuhi kebutuhan mereka, baik itu pinjaman pribadi, kartu kredit, atau pinjaman online. Utang yang terakumulasi dapat membebani keuangan mereka dan membuat mereka terjebak dalam siklus pembayaran minimum yang tidak pernah berujung.
4. **Krisis Keuangan Mendadak**:
 Tanpa cadangan keuangan yang memadai, banyak orang rentan terhadap krisis keuangan mendadak seperti kehilangan pekerjaan, penyakit serius, atau kecelakaan. Tanpa perlindungan finansial yang cukup, mereka mungkin terpaksa bergantung pada utang tambahan untuk bertahan hidup.
5. **Kurangnya Kesadaran akan Pentingnya Tabungan dan Investasi**:Â
Kesadaran akan pentingnya menabung dan berinvestasi untuk masa depan juga masih rendah di kalangan banyak orang Indonesia. Mereka cenderung fokus pada kebutuhan sehari-hari tanpa memikirkan perlunya merencanakan keuangan jangka panjang.