Di desa larangan kabupaten brebes mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, data ini diperoleh dari badan pusat statistik brebeskab 2024 bahwa sebanyak 20.673 petani. penduduk di desa larangan bermata pencaharian petani. Masalah yang terjadi di desa larangan adalah masyarakat masih banyak yang menggunakan tenaga manusia dibandingkan dengan teknologi robotik. Hanya ada beberapa petani di larangan yang sudah memiliki teknologi robotik dan rata rata orangnya sukses di bidang pertanian.
Di era digital ini teknologi robotik akan semakin berkembang karena dengan adanya teknologi robotik dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas hasil panen petani. Teknologi robotik ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manusia, dan meningkatkan akurasi dalam setiap tahapan pekerjaannya. Dengan demikian, petani dapat mencapai produktivitas yang lebih tinggi dengan usaha yang lebih sedikit.
Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan petani di larangan menggunakan teknologi robotik adalah menurut saya yang pertama adalah karena teknologi ini meningkatkan efisiensi dalam pengerjaan lahan dengan mengurangi waktu dan tenaga yang dibutuhkan serta meningkatkan produktivitas hasil panen petani, yang kedua adalah mengurangi biaya operasional jangka panjang meskipun memerlukan biaya di awal yang besar untuk membeli robotnya, yang ketiga karena teknologi robotik dapat meningkatkan kualitas hasil panen melalui akurasi kerja robot yang minim melakukan kesalahan dan membantu dalam pengelolaan sumber daya lebih efisien, seperti penggunaan air dan pupuk.
Contoh teknologi robotik di bidang pertaniab adalah Robot Penanam presisi merupakan robot yang mempercepat proses penanaman dengan akurasi yang tinggi, robot ini juga dapat memastikan bahwa setiap benih yang ditanam optimal jaraknya sesuai sehingga benih dapat tumbuh dengan baik dan meningkatkan hasil panen secara keseluruhan
Drone Pemetaan dan Pemantauan digunakan untuk memantau kondisi tanaman dan lahan pertanian, dengan informasi yang akurat dan tepat waktu petani dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam mengelola lahan.
Robot Pemupuk dan penyemprot merupakan robot yang dapat membantu petani dalam mengendalikan hama dan penyakit yang menyerang tanaman, juga dapat mengotomatisasi proses pemupukan dan penyemprotan sesuai kebutuhan spesifik tanaman dan tepat sasaran.
Robot Panen atau pemetik merupakan robot yang dapat memetik hasil panen dengan akurat dan cepat dibandingkan tenaga manusia, selain itu robot ini juga dapat bekerja tanpa henti sehingga mempercepat proses panen dan mengurangi kerusakan pada hasil panen, dan mengurangi kerugian akibat panen yang terlambat atau tidak tepat waktu.
Menurut saya keunggulan teknologi robotik di bidang pertanian adalah  dalam peningkatan kualitas hasil panen. Hal ini terjadi karena kemampuan robot beroperasi dengan akurasi yang sangat tinggi, contohnya seperti penyemprotan pupuk atau pestisida yang lebih terarah, atau penanaman benih yang konsisten. Ini menghasilkan tanaman yang lebih baik, bagus, sehat, dan produktivitas yang lebih tinggi.
Di sisi lain kekurangan teknologi robotik menurut saya yang pertama adalah membutuhkan biaya awal yang sangat besar, hal ini menjadi tolak ukur para petani karena rata rata para petani di desa larangan masyarakatnya menengah kebawah sehingga hanya beberapa petani saja yang mampu membeli teknologi robot, yang kedua adalah berkurangnya lapangan pekerjaan bagi para buruh kuli jika semua petani menggunakan teknologi robotik sehingga terjadi pengangguran, yang ketiga adalah tergantinya tenaga manusia yang sudah tidak diperlukan lagi dengan teknologi robot yang sangat minim melakukan kesalahan.
Saya lebih pro pada teknologi robotik karena menurut saya teknologi robotik sangat membantu para petani dalam melakukan pekerjaannya, teknologi robotik juga menurut saya merupakan investasi operasi jangka panjang karena biaya yang dikeluarkan ketika petani sudah memiliki teknologi robot ini akan jauh lebih murah dibandingkan dengan menggunakan tenaga manusia karena penggunaan teknologi robotik tidak perlu lagi membayar tenaga manusia, petani hanya perlu mencharging robotik tersebut.
Sebagai contoh nyata penerapan teknologi robotik dalam pertanian adalah penggunaan drone untuk pemetaan dan pemantauan pertanian punya bapak casyono, Drone ini membantu petani mengkondisikan tanaman dan tanah dengan baik, juga dapat mendeteksi terhadap potensi masalah seperti serangan hama atau penyakit pada tanaman bawang miliknya.
Contoh selanjutnya pertanian punya bapak karnadi, penggunaan robot panen yang sukses digunakan untuk mengumpulkan tomat tanpa merusak buah dan mempercepat waktu panen, hal ini menunjukkan efisiensi dan produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan panen dengan tenaga manusia.
Petani hanya memiliki salah satu dari beberapa teknologi robotik yang ada, jadi tenaga manusia (buruh kuli) juga masih dibutuhkan dan masih bisa bekerja sesuai yang dibutuhkan. penggunaan teknologi robotik di desa larangan masih belum banyak yang menggunakan, hanya ada beberapa petani yang menggunakan teknologi robotik. Saya sangat berharap pada masyarakat di desa larangan agar banyak yang menggunakan teknologi robotik karena hal ini merupakan langkah yang menjanjikan dan  sangat mempermudah kerja para petani dalam efisiensi waktu (jika menggunakan teknologi robotik hanya membutuhkan 1-2 jam dalam melakukan pemupukan atau penyiraman tanaman bawang, tetapi jika menggunakan teknologi manusia membutuhkan waktu 3-4 jam) hal ini sangat berguna bagi petani untuk melakukan aktivitas lainnya, selain efisiensi waktu juga dapat mengembangkan produktivitas yang baik dan kualitas hasil panen yang bagus. Meskipun memerlukan biaya di awal yang besar, tetapi sangat banyak manfaat untuk jangka panjang yang membuatnya menjadi investasi yang berharga bagi masa depan pertanian. Dengan terus berkembangnya inovasi dalam teknologi robotik, masa depan pertanian akan terlihat lebih cerah dan berkelanjutan.
References :
https://www.panda.id/revolusi-robotik-di-desa-meningkatkan-produktivitas-dan-efisiensi-budidaya-pertanian/
https://journal.untar.ac.id/index.php/PSERINA/article/view/19648/12111
Biodata diri :
Habib Izzul Maulana, penulis yang kesehariannya sebagai mahasiswa aktif di Universitas Pancasakti Tegal yang kini sedang menempuh pendidikan S1 Akuntansi. Kegiatan penulis sudah ia sukai sejak SMA yang bermula dari membaca buku buku dan akhirnya tertarik dengan kreativitas menulis. Di kampus, ia mengikuti organisasi minibank, dan mengikuti organisasi yang sejalan dengan hobinya yaitu futsal. Kegiatan minibank sendiri berfokus pada dunia perbankan dan organisasi ini bekerjasama langsung dengan instansi BNI (Bank Negara Indonesia). penulis juga pernah mengikuti lomba udinus futsal competition tingkat nasional 2023 mewakili ukm futsal universitas pancasakti tegal. Meskipun sibuk dengan jadwal kuliah yang ada, ia masih sempat menyempatkan diri untuk membaca buku buku tentang hal baru sebagai cara ia untuk meluangkan waktu lapang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H